Suara.com - Ahli tulang dari Rumah Sakit Premier Bintaro dr Harmantya Mahadhipta mengatakan bahwa penyakit saraf kejepit atau HNP jika dibiarkan berkepanjangan bisa berakibat fatal yakni memicu kelumpuhan.
"Jika dibiarkan maka bisa berakibat kelumpuhan, dalam artian cacat saraf," ujar Harmantya di Jakarta, Sabtu (27/8/2016).
Dia menjelaskan cacat saraf tersebut dapat berupa kehilangan kemampuan dalam mengontrol keinginan buang air kecil dan besar, impotensi, hingga mati rasa. Tahap awal dari kelumpuhan mulai dari kesulitan menggenggam, mengangkat lengan kemudian diikuti kelumpuhan pada kedua tungkai kaki.
Gejala paling umum dari saraf kejepit tersebut adalah nyeri pada kaki yang menjalar mulai dari tumit, betis, hingga ke pinggang.
"Nyeri, mati rasa sesuai dengan anggota tubuh yang sarafnya kejepit," terang Harmantya.
Penyebab utama dari penyakit tersebut dikarenakan kelebihan barang bawaan, duduk terlalu lama, hingga kelebihan berat badan.
"Cara ampuh untuk mencegah saraf kejepit adalah dengan mengurangi beban pada pinggang. Kalau mau angkat berat-berat, maka harus menguatkan otot. Jalan paling mudah untuk menguatkan otot dengan cara berenang," jelas dia.
Sebagian besar, masyarakat datang ke dokter setelah kondisinya lebih parah. Untuk menangani permasalahan tulang belakang dapat dilakukan dengan teknik pembedahaan "Minimal Invasive Spine Surgery" (MISS), yakni teknik pembedahan yang dilakukan tanpa harus membuka jaringan otot.
Selain itu juga ada teknik baru yakni "Percutaneous Laser Disc Decompression" atau PLDD yakni tindakan minimal invasif dengan memasukkan jarum ke kulit yang dilanjutkan dengan menusukkan jarum ke kulit yang ditujukan ke "disc" dan kemudian diberikan energi dari laser. Hasilnya "disc: akan mengecil sehingga jepitan pada syaraf dapat terbebas.
"Tindakan PLDD tergolong aman karena tidak memerlukan pembiusan total melainkan hanya pembiusan lokal di tempat jarum yang ditusukkan," tukas dia.
Melalui tindakan operasi dan laser, tingkat kesembuhan penderita saraf kejepit mencapai 80 persen. (Antara)
Berita Terkait
-
Mama Amy Dilarikan ke RS, Raffi Ahmad Hingga Mohon Doa: Seberapa Serius Penyakitnya?
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Saraf Terjepit Memburuk Akibat Tidur di Rutan, Nikita Mirzani: Keliyengan, Gampang Sesak
-
Tubuh Miring dan Nyeri Punggung Saat Tua? Bisa Jadi Tanda Skoliosis Degeneratif!
-
Saraf Kejepit, Wali Kota Serang Tidak Ikut Retret di Magelang
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
Terobosan Regeneratif Indonesia: Di Balik Sukses Prof. Deby Vinski Pimpin KTT Stem Cell Dunia 2025
-
Peran Sentral Psikolog Klinis di Tengah Meningkatnya Tantangan Kesehatan Mental di Indonesia
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG