Suara.com - Direktur Pembinaan Sekolah Dasar Kemendikbud RI, Drs. Wowon Widaryat M.Si mengatakan edukasi kesehatan sejak dini sangat penting bagi pemerintah karena anak-anak yang sehat, dapat membangun manusia Indonesia yang unggul dan berdaya saing.
Inilah sebabnya, Nestlè Dancow FortiGro bekerja sama dengan Kemendikbud RU dan Perhimpunan Gizi Medik Indonesia (PDGMI) memperkenalkan gaya hidup sejak dini, pada anak usia Sekolah Dasar (SD) dengan program yang dinamakan Dokter Kecil-Mahir Gizi (DKMG)
Program yang sudah diselenggarakan selama enam kali setiap tahunnya ini, memberikan pendidikan tentang gizi, kesehatan dan kebersihan diri bagi para siswa SD, guru serta orang tua mereka.
"Program ini memberikan dampak yang positif secara nyata, yang terlihat dari kesadaran yang meningkat tentang praktik dan kesehatan anak-anak secara keseluruhan. Kami juga secara sistematis mendidik dan menambah pengetahuan anak-anak tentang gizi," ungkap Ketua Umum PP PDGMI, Endang L. Achadi dalam pengumuman pemenang DKMG di Gedung Kemendikbud, Jakarta, Selasa (20/12/2016).
Tak hanya itu, lanjut Endang, para dokter Kecil ini juga diharapkan memberikan dampak besar bagi masa depan, karena ilmu yang didapatnya tidak hanya berhenti pada diri mereka sendiri. Melainkan, mereka dapat menularkan gaya hidup sehat ini ke lingkungan sekolah maupun ke luar sekolah.
Sejak pertama kali diperkenalkan, hingga tahun ini, program DKMG telah menjangkau lebih dari 1 juta siswa dan menghasilkan lebih dari 5.000 Dokter Kecil, dari 2.255 SD di 52 kota yang tersebar di Indonesia.
Di dalam DKMG, empat orang siswa dan satu guru pendamping dari masing-masing SD diminta untuk mengimplementasikan pengetahuan yang sudah mereka dapatkan melalui proyek khusus yang bertujuan untuk membuat perubahan agar sekolah mereka menjadi lebih sehat.
Pada tahun ini, finalis DKMG mengusung tema tentang edukasi nutrisi serta kampanye bekal dan kantin sehat. Di mana SDIT Al-Bina dari kota Pangkal Pinang berhasil meraih juara I melalui proyek Mini Green House AM_AMS.
"Kami melihat anak-anak kurang suka makan sayur. Jadi kita buat proyek ini, kita tanam sayur-sayuran di sekolah, supaya mereka tahu bagaimana sayur tumbuh, apa keistimewaannya, sehingga diharapkan mereka jadi suka sayur," jelas Arya Lassita, Guru IPA SDIT Al-Bina.
Tag
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- Sabrina Chairunnisa Ingin Sepenuhnya Jadi IRT, tapi Syaratnya Tak Bisa Dipenuhi Deddy Corbuzier
Pilihan
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
Terkini
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
-
Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat
-
Langkah Krusial Buat Semua Perempuan, Gerakan Nasional Deteksi Dini Kanker Payudara Diluncurkan