Suara.com - Seiring dengan bertambahnya usia, kita beranggapan bahwa tinggi badan juga terus bertambah.
Anggapan ini memang benar, namun perlu diketahui bahwa setelah masa pertumbuhan terhenti, maka tinggi badan tidak lagi bertambah.
Dokter Muki Partono SpOT dari Rumah Sakit Pondok Indah mengatakan bahwa saat usia di atas 30 tahun, seseorang akan mengalami penurunan fungsi tulang yang berdampak pada penurunan tinggi badan sebesar lima hingga enam sentimeter ketika memasuki periode lanjut usia.
Hal ini, kata dia, disebabkan oleh gangguan pada bantalan tulang belakang. Seperti diketahui, tulang belakang merupakan bagian tubuh yang berfungsi menopang beban.
"Fungsi bantalan tulang semakin menipis ketika usia senja karena cairan dalam bantalan tulang juga berkurang. Nah selain menipis, bantalan juga memendek sehingga menyebabkan penurunan tinggi badan," imbuh Muki Partono.
Ketika bantalan semakin menipis dan menonjol, maka hal ini, menurut Muki, akan mempengaruhi akar saraf sehingga memicu rasa nyeri. Dalam istilah medis hal ini disebut herniated nucleus pulposus (HNP) atau dalam bahasa awam saraf kejepit.
Kondisi saraf kejepit biasanya mulai muncul di atas usia 30 tahun. Kebiasaan kurang mengonsumsi air putih bisa menyebabkan penyakit degeneratif ini muncul lebih awal.
Oleh karena itu, Muki mengimbau untuk memperbanyak konsumsi air putih.
"Nggak hanya bagus untuk kesehatan ginjal, tapi juga menjaga agar cairan dalam bantalan tulang tetap terpenuhi sehingga mencegah kondisi saraf kejepit," pungkas dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
Terkini
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia