Suara.com - Sebuah studi baru-baru ini yang diterbitkan di jurnal Nature telah mengungkapkan salah satu fakta yang mengejutkan.
Penelitian yang dilakukan tim peneliti dari International AIDS Vaccine Initiative (IAVI), Scripps Research Institute dan Texas A & M University menunjukkan, bagaimana mereka dapat menginduksi antibodi dan mencegah infeksi HIV.
Salah satu aspek paling menantang yang dihadapi peneliti dalam hal vaksinasi HIV adalah, orang yang terinfeksi tidak bisa membuat antibodi secara efisien terhadap virus.
Selama penelitian, para peneliti menemukan, bahwa sistem kekebalan tubuh sapi dapat menghasilkan antibodi-antibodi yang kuat dan antibeku dalam hitungan minggu.
Ini dapat memberikan harapan untuk pengembangan vaksin AIDS yang efektif secara luas dalam waktu dekat. Proses serupa dalam tubuh manusia biasanya memakan waktu bertahun-tahun.
Namun, sampai saat ini para ilmuwan tidak dapat berhasil menginduksi penciptaan bNAbs pada manusia melalui vaksin HIV. Untuk penelitian tersebut, para peneliti telah menyuntikkan empat anak sapi dengan immunogens HIV, yang merupakan protein yang dirancang untuk menghasilkan respons kekebalan terhadap virus.
Mereka menemukan, sapi dengan cepat mengembangkan TB untuk HIV dalam darah mereka. Para peneliti mampu mengisolasi antibodi dari anak sapi dan melihat lebih dekat. Antibodi yang disebut NC-Cow 1 terungkap sangat kuat saat menyerang HIV. (Boldsky)
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!