Suara.com - Belum lama ini, fenomena alam nan langka yaitu gerhana matahari total baru saja memukau jutaan orang di seluruh Amerika Serikat.
Hal ini mendapat sorotan yang begitu luas, karena fenomena gerhana matahari terakhir kali terjadi di Amerika Serikat hampir satu abad lalu.
Masyarakat lalu berharap jika langit akan tetap cerah agar pengalaman super langka tersebut dapat diabadikan melalui memori dan tangkapan lensa. Tak mengherankan pula jika jutaan masyarak Amerika berbondong-bondong ke berbagai lokasi yang strategis untuk menikmati kesempatan 'sekali seumur hidup' tersebut.
Sayangnya, ada sedikit dari mereka yang memiliki pengalaman kurang bagus dan khawatir apakah mereka telah merusak mata saat menyaksikan gerhana matahari terjadi. Nah, para ahli mengatakan bahwa dibutuhkan setidaknya 12 jam untuk mendeteksi apakah seseorang telah merusak matanya saat menyaksikan gerhana matahari atau tidak.
Hal pertama yang akan terjadi dan dialami seseorang akibat gerhana matahari dilansir Zeenews, adanya perubahan dalam penglihatan. Maka, jika seseorang terbangun pada pagi berikutnya dan menyadari bahwa ia tidak dapat melihat dengan jelas, itu berarti ia telah merusak matanya.
Salah satu tandanya bisa berupa penglihatan kabur, di mana pada pusat penglihatan terlihat seperti memiliki spot, atau beberapa titik. Jadi, jika Anda pernah mengalami hal seperti ini, baiknya Anda segera temui dokter mata.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?