Suara.com - Kesadaran masyarakat menjalani gaya hidup sehat, termasuk lebih selektif terhadap pemilihan makanan, semakin meningkat. Itu terlihat dari bagaimana masyarakat mulai beralih pada pemanis alami sebagai pengganti gula.
Salah satu yang populer di tahun ini adalah, Stevia. Pemanis yang menggunakan ekstrak daun stevia disebut-sebut sebagai penamis alami. Namun, seberapa alamikah Stevia?
Tidak seperti pemanis berkalori nol lainnya yang diproduksi di laboratorium, ekstrak daun stevia berasal dari tanaman Stevia Rebaudiana tumbuh di Amerika Selatan.
Daun ini mengandung senyawa manis, stevioside dan rebaudioside A, yang bisa membuat pemanis ratusan kali lebih manis dari pada gula. Karena ekstrak daun stevia berasal dari tanaman, pemanis yang dibuat dengan stevia umumnya dipasarkan secara alami.
Nyatanya, tidak semua orang setuju. Misalnya, Marion Nestle, Paulette Goddard, profesor gizi dan makanan di New York University, menulis sebuah artikel di blognya berjudul "Stevia dan Pemanis Alami Lainnya: Benarkah?" yang menunjukkan bahwa ekstrak daun stevia memang diproses di laboratorium melalui penggunaan etanol.
Apa yang alami?
Alami adalah istilah yang sebenarnya tidak berarti banyak di dunia makanan. Sebagai catatan, istilah "alami" saat ini tidak diatur oleh Food and Drug Administration (FDA) atau Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat .
"FDA tidak terlibat dalam pembuatan aturan untuk menetapkan definisi formal untuk istilah 'alami', namun kami memperkirakan istilah 'alami' berarti bahan makanam tersebut tidak buatan atau sintetis (termasuk pemakaian semua aditif pewarna, terlepas dari sumbernya) yang disertakan, Atau telah ditambahkan ke makanan, yang biasanya tidak diharapkan ada dalam makanan itu," kata seorang perwakilan dari FDA mengatakan kepada HuffingtonPost.
Jadi, apakah ekstrak daun stevia alami?
Baca Juga: Minum Pemanis Buatan Selama Hamil, Ini Risikonya bagi Anak
Ekstrak daun Stevia memang berasal dari sumber alami (tanaman stevia), namun menurut Nestle, daunnya diolah di laboratorium dengan etanol. Apakah pengolahan membuatnya tidak lagi alami? Jawabannya masih terlalu abu-abu.
Ekstrak daun Stevia umumnya dipasarkan secara alami meski sudah diolah, karena banyak makanan diproses sebelum sampai ke kita. Dan kemudian ada pemanis sebenarnya yang menggunakan stevia, seperti SweetLeaf, yang dibuat dengan bahan lain (dalam kasus SweetLeaf, silika dan inulin). Meskipun kedua bahan ini "alami," apakah masih dianggap alami jika ditambahkan untuk pemanis?
Ini adalah pertanyaan bahwa tidak ada yang bisa menjawab secara pasti. Pertimbangkan sirup jagung fruktosa yang tinggi, misalnya, banyak orang, terutama FDA, tidak menganggapnya sebagai pemanis alami, meski diolah dari sumber alami, yakni jagung.
Eric Walters, dekan asosiasi untuk penelitian dan profesor ilmu farmasi di Rosalind Franklin University of Medicine and Science, bertanya dalam sebuah email kepada HuffPost. "Apakah Anda lebih suka 'mengolah' kenari dengan melepaskan cangkangnya, atau memakannya dalam keadaan alami?"
Ini adalah debat filosofis
Walters telah mempelajari pemanis buatan selama 25 tahun terakhir, dan bahkan menulis sebuah buku tentang masalah ini. Meski begitu, dia mengatakan ini benar-benar merupakan debat filosofis, saat menentukan apakah pengolahan stevia masih memungkinkannya disebut pemanis alami.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif