Suara.com - Bagi Anda yang gemar mengonsumsi makanan manis, hati-hati diincar penyakit kanker. Pasalnya, sel kanker memang menggunakan gula untuk tumbuh dan berkembang.
Dr Fiastuti Witjaksono MSc, MS, SpGK, Spesialis Gizi Klinik dari RSUP Cipto Mangunkusumo menyampaikan, gula yang dimaksud tak hanya berupa gula pasir saja, namun juga termasuk gula merah, gula batu, hingga madu. Karena itu, dia mengingatkan masyarakat untuk menghindari konsumsi gula berlebih.
"Jadi kalau mau terhindar dari kanker, batasi konsumsi gula. Sebaliknya kita tinggikan konsumsi lemak baik, agar tidak dipakai sel kanker untuk tumbuh," ujar dia dalam temu media peluncuran Supportan di Jakarta, Selasa (29/8/2017).
Lemak baik yang dimaksud Fiastuti adalah, lemak tidak jenuh yang salah satunya berasal dari ikan. Kandungan omega-3 pada ikan diyakini dapat mencegah peradangan seperti kanker.
Selain itu, jelas dia, konsumsi gula yang berlebih juga dapat menyebabkan obesitas. Kondisi ini merupakan salah satu faktor risiko yang menyebabkan kanker pada semua kelompok usia.
"Yang perlu ditekankan adalah, pola makan seimbang. Karena segala sesuatu yang berlebihan tentu akan mendatangkan masalah bagi kesehatan," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- Terbongkar dari Tato! Polisi Tetapkan Pria Lawan Main Lisa Mariana Tersangka Kasus Video Porno
- Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
Pilihan
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
Terkini
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak