Suara.com - Meneguk segelas infused water dengan potongan lemon dan es batu di siang hari yang panas tentu akan sangat menyegarkan. Rasa haus pun reda ditambah sari buah lemon yang begitu segar.
Tapi sayangnya penelitian terkini yang dilakukan ilmuwan Clemson University menemukan, menambahkan potongan lemon dan es batu ke minuman Anda sama saja mengantarkan bakteri masuk ke dalam tubuh.
Dalam penelitian tersebut disebutkan, es batu memiliki sejarah kontaminasi yang panjang. Pada 1987, es batu menyebabkan wabah norovirus di Amerika Serikat yang mengakibatkan 17 warganya mengalami kematian atas epidemi kolera.
Pasalnya, es batu, terutama yang tidak dibuat sendiri, tinggi kemungkinan telah terkontaminasi bakteri E.coli yang menyebabkan gejala diare, muntah, kram perut, dan demam ketika dikonsumsi.
Temuan yang mengkhawatirkan itu konsisten dengan penelitian sebelumnya yang diterbitkan dalam Journal of Environmental Health pada tahun 2007, yang menemukan bahwa hampir 70 persen irisan lemon yang digunakan dalam minuman dari 21 restoran menunjukkan pertumbuhan mikroba, termasuk 25 spesies mikroba yang berbeda.
Hal yang sama lebih buruk lagi untuk es batu, di mana sekitar 67 persen bakteri berpindah ke dalam minuman. Menurut peneliti, irisan lemon bisa terkontaminasi bakteri saat dipotong menjadi irisan, dan ketika seseorang memasukkannya ke dalam minuman menggunakan tangan mereka. Begitu juga dengan es batu yang bisa saja dimasukkan dengan tangan atau sendok penyaji.
Dalam studi baru, peneliti juga menemukan, ketika lemon yang telah terinfeksi dengan E.coli dibiarkan pada suhu kamar antara empat hingga 24 jam, jumlah bakteri meningkat hingga lima kali lipat. Sedangkan dalam kebanyakan kasus, banyak bakteri patogen di dalam es batu bertahan cukup lama untuk masuk ke dalam minuman begitu es mencair. (Independent)
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!