3. Bisikan Suara ‘sshhh..’
Kebanyakan orangtua pasti sering mengeluarkan suara ‘sshhh..’ sambil mengusap atau menepuk punggungnya saat bayi menangis terus. Ternyata menenangkan bayi dengan cara ini bukan hanya sekadar kebiasaan turun-temurun yang tidak ada artinya.
Pasalnya, membisikkan suara ‘sshhh..’ tepat di telinga bayi bisa membuat mereka lebih tenang dan nyaman. Hal ini karena suara ‘sshhh..’ mirip dengan suara ketika bayi berada di dalam rahim.
Pastikan suara ’sshhh..' yang Anda hasilkan lebih kencang dibandingkan dengan tangisan si kecil; agar bayi Anda bisa mendengar suara tersebut dengan jelas.
4. Mengayunkan Bayi
Gerakan berirama seperti mengayun atau menggoyangkan bayi secara konstan akan mengingatkan ia ketika masih di dalam perut Anda. Jika semakin kencang tangisan bayi, maka Anda harus semakin kuat pula mengayunkannya.
Namun ingat, Anda harus berhati-hati ketika mengayunkannya. Selagi mengayun bayi, Anda bisa menyanyikan lagu dengan tempo lambat dan suara lembut.
5. Sentuhan Lembut
Sentuhan bisa merangsang perasaan nyaman di otak bayi. Itu sebabnya, jangan pernah meremehkan kekuatan sentuhan Anda untuk membuat si kecil merasa lebih nyaman. Meski begitu, bayi Anda juga terkadang membutuhkan lebih dari sekadar sentuhan untuk membuatnya nyaman, seperti menepuk-nepuk punggungnya atau memijatnya dengan lembut.
6. Biarkan Bayi Mengisap Sesuatu
Mengisap dot, jari, ataupun puting adalah salah satu cara untuk menenangkan bayi yang menangis terus. Akan tetapi pastikan ini merupakan langkah terakhir yang Anda lakukan apabila beberapa cara yang sudah disebutkan di atas tidak manjur.
Yang Harus Diperhatikan Ketika Bayi Menangis
Menangis merupakan cara alamiah bayi untuk berkomunikasi dan menyampaikan rasa tidak nyaman atau membutuhkan sesuatu. Sebagaian besar bayi menangis karena mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan kehidupan di luar rahim.
Selama 9 bulan bayi terbiasa dengan suasana rahim. Adanya cahaya, warna, tekstur, suara, juga sensasi-sensasi baru seperti rasa lapar atau akan terasa sangat mengganggu bagi mereka. Oleh karena itu, menciptakan sensasi yang menyerupai kondisi di dalam rahim merupakan cara terbaik untuk menenangkan bayi menangis.
Namun jika bayi menangis terus menerus padahal Anda telah berusaha menenangkannya dengan enam cara tersebut, jangan ragu untuk menghubungi dokter anak. Terutama apabila Anda juga mengamati beberapa tanda atau gejala yang aneh pada bayi Anda.
Berita Terkait
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
Terkini
-
Mulai Usia Berapa Anak Boleh Pakai Behel? Ria Ricis Bantah Kabar Moana Pasang Kawat Gigi
-
Varises Mengganggu Penampilan dan Kesehatan? Jangan Panik! Ini Panduan Lengkap Mengatasinya
-
Rahasia Awet Muda Dibongkar! Dokter Indonesia Bakal Kuasai Teknologi Stem Cell Quantum
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya