Suara.com - Banyak orang mengabaikan konsep makan sehat ketika ingin menurunkan berat badannya, yaitu dengan makan sesedikit mungkin dan membakar kalori sebanyak-banyaknya. Tetapi, tahukah Anda bahwa tidak makan cukup justru akan menghambat upaya Anda di gym, sehingga membuat Anda kesulitan membangun kekuatan dan melatih tubuh secara efektif? Kurang makan juga dapat membuat Anda kesulitan menurunkan berat badan, meski Anda telah membakar kalori sebanyak apapun.
Mengurangi asupan kalori memang dapat menyebabkan penurunan berat badan, tetapi jika Anda melakukannya secara terus-menerus, hal ini akan memaksa tubuh untuk menjalankan fungsinya dalam kondisi yang minimal, yang pada akhirnya memicu serangkaian perubahan dalam tubuh.
Tubuh Anda akan merespons pembatasan kalori yang ekstrim dengan melakukan apa pun yang dapat dilakukan untuk memastikan kelangsungan hidup Anda, dengan menghemat energi dan hanya menggunakan kalori yang ada untuk menjalankan fungsi-fungsi tubuh yang paling mendasar. Untuk itu, tubuh bakal membakar lebih sedikit kalori tak peduli seberapa banyak Anda berolahraga atau seberapa sedikit Anda makan.
Dalam kondisi ini, tubuh Anda juga akan memproduksi lebih banyak hormon stres kortisol, yang tidak hanya berkontribusi terhadap peningkatan jumlah lemak perut yang tidak sehat, tetapi juga menyebabkan resistensi insulin dan leptin, dua hormon penting untuk mengatur rasa lapar, metabolisme, dan penyimpanan lemak.
Tanpa makan yang cukup, tubuh Anda tidak dapat melakukan performanya yang terbaik. Inilah beberapa tanda bahwa Anda tidak mendapatkan makan yang cukup:
1. Anda selalu merasa lelah
Makanan adalah energi. Jika Anda tidak mengonsumsi cukup kalori, tubuh Anda akan menggunakan kalori yang ada untuk mendukung fungsi-fungsi vital. Ini berarti, tidak ada kalori yang tersisa untuk melakukan hal-hal lain, seperti berolahraga.
2. Berat badan Anda tidak kunjung turun
Meski Anda sudah berolahraga mati-matian, tidak ada perubahan yang signifikan terhadap berat badan Anda. Ini karena tubuh Anda yang kelaparan sedang berjuang untuk mempertahankan sebanyak mungkin kalori.
3. Anda tidak buang air besar dengan rutin
Jika Anda kurang makan, kemungkinan tubuh Anda pun tidak mendapatkan serat dalam jumlah yang cukup. Hal ini bisa memicu sembelit. Faktor lain yang juga perlu dipertimbangkan adalah dehidrasi, yang juga berkontribusi terhadap pergerakan usus yang lebih lambat. Rasa haus sering disalahartikan sebagai rasa lapar, jadi ketika Anda mencoba mengurangi makanan, Anda mungkin juga akan mengabaikan sinyal haus dari dalam tubuh Anda.
4. Insomnia
Asupan makanan yang tepat memungkinkan untuk meningkatkan kontrol gula darah. Konsumsi terlalu sedikit kalori dan olahraga yang berlebihan justru akan membuat cadangan glikogen di dalam hati Anda habis. Glikogen dibutuhkan untuk menjaga gula darah Anda tetap stabil.
Baca Juga: Kasus Koboi Jalanan di Tol, Polisi Mau Periksa Anggota Perbakin
Kehabisan glikogen juga memaksa tubuh melepaskan hormon stres. Ketika kadar hormon stres tinggi, Anda akan kesulitan untuk merasa ngantuk. Tanda-tanda umum lainnya adalah rasa lapar, sensitif, perubahan suasana hati, merasa kedinginan sepanjang waktu, dan mengalami menstruasi yang tidak teratur.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Rahasia Awet Muda Dibongkar! Dokter Indonesia Bakal Kuasai Teknologi Stem Cell Quantum
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru