Suara.com - Menurut penelitian All India Institute of Medical Sciences (AIIMS), yang diterbitkan dalam jurnal Nature Review Urology, yoga setiap hari dapat meningkatkan kualitas sperma. Penelitian merupakan hasil kerja sama antara AIIMS dengan Departemen Urologi dan Obstetri dan Ginekologi, yang menyimpulkan, penyebab utama fungsi sperma menurun adalah kerusakan pada DNA.
Kualitas komponen genetik dalam sperma sangat penting untuk kelahiran anak yang sehat.
"Kerusakan DNA pada sperma menyebabkan peningkatan kemungkinan mutasi germline denovo dan akumulasi basa mutagenik. Hal ini menyebabkan anak-anak mengalami peningkatan risiko kelainan genetik dan epigenetik dan dengan demikian mempengaruhi kesehatan anak-anak, " kata Dr Rima Dada, seorang Profesor-in-charge dari Laboratorium Molekuler Reproduksi dan Genetika, Departemen Anatomi di AIIMS, seperti dilansir zeenews.india.com.
Sementara itu, penyebab utama kerusakan DNA adalah stres oksidatif, suatu kondisi di mana ada ketidakseimbangan antara tingkat radikal bebas dan kapasitas anti-oksigen dalam tubuh.Dari semua sel dalam tubuh, sel germinal laki-laki adalah yang paling rentan terhadap stres oksidatif.
Stres oksidatif dapat disebabkan oleh berbagai faktor internal dan eksternal, seperti pencemaran lingkungan, paparan insektisida dan pestisida, radiasi elektromagnetik, infeksi, merokok, konsumsi alkohol, obesitas dan konsumsi makanan cepat saji berlebihan.
Semua faktor ini dapat dicegah dengan gaya hidup sehat, yang pada gilirannya dapat mengurangi insiden infertilitas pada laki-laki.
Melakukan yoga secara teratur merupakan hal yang dianjurkan, karena mampu mengurangi stres oksidatif serta kerusakan DNA.
Penelitian ini dilakukan pada 200 laki-laki yang berlatih yoga selama 6 bulan.
"Kami mengamati penurunan yang signifikan dalam tekanan oksidatif seminalis dalam 21 hari dan peningkatan kualitas DNA dalam 6 bulan," sebut penelitian.
Ada pengurangan pada skor depresi, stres dan kecemasan. Ini, kata Dr Rima Dada, bisa dijelaskan lewat peningkatan kadar bahan kimia tertentu.
Yoga sendiri dikenal dapat memperlambat proses penuaan dengan mengurangi tingkat radikal bebas, mengurangi kerusakan DNA dan mempertahankan panjang telomer dengan mengurangi stres oksidatif dan meningkatkan aktivitas telomerase.
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Terbaik, Ideal untuk Gaming dan Kerja Harian
-
HP Mau PHK 6.000 Karyawan, Klaim Bisa Hemat Rp16,6 Triliun
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
Terkini
-
Rekomendasi Vitamin untuk Daya Tahan Tubuh yang Mudah Ditemukan di Apotek
-
Horor! Sampah Plastik Kini Ditemukan di Rahim Ibu Hamil Indonesia, Apa Efeknya ke Janin?
-
Kebutuhan Penanganan Kanker dan Jantung Meningkat, Kini Ada RS Berstandar Global di Surabaya
-
Waspada Ibu Hamil Kurus! Plis Kenali Risikonya dan Cara Aman Menaikkan Berat Badan
-
9 Penyakit 'Calon Pandemi' yang Diwaspadai WHO, Salah Satunya Pernah Kita Hadapi
-
Kabar Baik Pengganti Transplantasi Jantung: Teknologi 'Heart Assist Device' Siap Hadir di Indonesia
-
Jennifer Coppen Ungkap Tantangan Rawat Kulit Sensitif Anaknya, Kini Lebih Selektif Pilih Skincare
-
Titiek Soeharto Klaim Ikan Laut Tidak Tercemar, Benarkah Demikian?
-
Bukan Cuma Kabut Asap, Kini Hujan di Jakarta Juga Bawa 'Racun' Mikroplastik
-
Terobosan Regeneratif Indonesia: Di Balik Sukses Prof. Deby Vinski Pimpin KTT Stem Cell Dunia 2025