Suara.com - Aktris dan model George Taka meninggal dunia di RSIA Karunia Kasih, Jatiwaringin, Pondok Gede, Kamis (1/11/2018) sore kemarin.
"Dia kena serangan jantung," kata istri George, Desty Amalia, mengungkap penyebab sang suami meninggal saat dihubungi Jumat (2/11/2018).
Menurut Desty, kondisi jantung sang suami bermasalah sejak setahun terakhir. Beberapa pengobatan pun sudah dijalani.
Bicara serangan jantung yang merenggut nyawa George Taka, maka penting untuk kita ambil pelajaran bagaiamana gejala serangan jantung dimulai.
Nyeri dada merupakan salah satu gejala atau tanda serangan jantung, tetapi ada pula beberapa penyakit lain yang memiliki gejala yang sama.
Lantas bagaimana cara membedakan nyeri dada gejala serangan jantung atau bukan?
Menjawab pertanyaan tersebut dr Johan Winata SpJP(K) FIHA dari Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI) Puri Indah mengatakan bahwa 70 persen orang dengan jantung koroner mengalami nyeri dada khas yang timbul dari belakang tulang dada sebelah kiri.
"Biasanya rasa nyeri dada ini akan menjalar ke lengan kiri dan tembus ke belakang tubuh hingga ke leher. Pada masing-masing pasien, sensasi yang dirasakan berbeda, ada yang seperti merasa tertusuk, atau ditimpa beban berat, dan ada pula yang merasa seperti terbakar," ujarnya saat dihubungi Suara.com beberapa waktu lalu.
"Nah, 30 persen lainnya nggak khas. Ada yang di ulu hati saja, ada yang mengalami mual, muntah, nyeri, leher tercekik, ada yang seperti sakit gigi. Jadi, memang nggak khas jadi agak susah," tambah dr Johan.
Baca Juga: Kedubes Arab Saudi Didemo Protes Eksekusi Mati Tuti Tursilawati
Yang harus diketahui orang dengan riwayat penyakit jantung adalah penyebab nyeri dada itu sendiri. Pada kasus nyeri dada, karena penyempitan pembuluh darah akan berbeda dengan nyeri ketika serangan jantung terjadi.
"Kalau karena penyempitan, perlemakan, aliran darah kurang. Biasanya timbul ketika sedang olahraga, kerja atau lari. Jantung harus memompa lebih cepat dan kuat jadi butuh asupan oksigen lebih banyak. Namun kalau sudah istirahat nyeri akan hilang karena kerja jantung ringan lagi," terang dia merinci.
"Yang paling pasti jika nyeri dada nggak hilang. Persisten, beda dengan karena penyempitan yang ketika istirahat langsung hilang nyerinya. Nah, ini harus segera mendapatkan penanganan di rumah sakit," pungkasnya tentang nyeri dada tanda gejala serangan jantung.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar