- Purbaya mengungkap ada sejumlah K/L yang secara sukarela mengembalikan anggaran sebesar Rp3,5 triliun.
- Pengembalian anggaran ini disebut karena K/L tersebut tak sanggup untuk belanja.
- Langkah pengembalian anggaran ini merupakan dampak langsung dari kebijakan Purbaya yang sebelumnya telah memberikan tenggat waktu.
Suara.com - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menindak tegas kementerian/lembaga (K/L) yang lamban dalam belanja anggaran dengan menariknya kembali ke kas negara.
Purbaya mengungkap, hingga kini, terdapat sejumlah K/L yang secara sukarela mengembalikan anggaran sebesar Rp3,5 triliun kepada Kementerian Keuangan karena tidak sanggup menyerapnya hingga akhir tahun 2025.
"Ada beberapa yang sudah nyerah mengembalikan uang ke kita. Kita hitung-hitung ada Rp3,5 triliun yang dibalikin sampai sekarang karena mereka nggak mampu belanjain," kata Purbaya dalam media briefing di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (14/11/2025).
Langkah pengembalian anggaran ini merupakan dampak langsung dari kebijakan Purbaya yang sebelumnya telah memberikan tenggat waktu. Sejak September lalu, Menkeu memang telah mewanti-wanti bahwa anggaran K/L yang diperkirakan tidak terserap akan ditarik dan dialihkan.
"Saya akan kasih waktu sampai akhir bulan Oktober. Kalau mereka pikir nggak bisa belanja sampai akhir tahun, kita ambil uangnya. Jadi ini akan kita sebarkan ke program-program yang langsung siap dan bertambah ke rakyat. Saya nggak mau uang nganggur," tegas Purbaya di Istana Kepresidenan, September lalu.
Meskipun Purbaya enggan merinci K/L mana saja yang menjadi penyumbang terbesar dari Rp3,5 triliun anggaran "loyo" ini, penarikan dana ini menegaskan komitmennya untuk memastikan belanja negara berjalan efektif dan efisien.
Purbaya menegaskan, uang yang ditarik dari K/L yang tak mampu belanja ini tidak akan dibiarkan mengendap. Dana tersebut akan segera dialihkan ke program-program yang dampaknya dapat langsung dirasakan masyarakat dan mempercepat pembangunan.
"Saya inginkan nanti di akhir tahun semua uang yang kita punya bisa dipakai secara efektif. Jadi nggak akan ada sisa uang yang berlebihan seperti dulu lagi. Uang dipakai untuk pembangunan," tutup Purbaya.
Baca Juga: Hujan Deras Sebabkan Pohon Tumbang di Depan Kemenkeu
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
LPDB Koperasi Akselerasi Penyelesaian Dana Bergulir di Provinsi Bali
-
Dongkrak Produksi Minyak di Papua, SKK Migas dan Petrogas Mulai Injeksi Kimia di Lapangan Walio
-
Menperin Minta Insentif Otomotif ke Menkeu
-
Barcelona dan BRI Kolaborasi, Bayar Cicilan di BRImo Bisa Ketemu Lamine Yamal
-
IHSG Menutup 2025 di Level Tertinggi, OJK Buka Rahasia Pasar Modal RI yang Solid
-
Catatan Akhir Tahun, Aktivitas Industri Manufaktur RI Melambat
-
Cicilan HP ShopeePayLater vs Kredivo, Mana yang Lebih Murah
-
Pemerintah Tegaskan Impor Daging Sapi untuk Industri Bukan Kosumsi Masyarakat
-
Catatan Akhir Tahun: Waspada Efek 'Involusi' China dan Banjir Barang Murah di Pasar ASEAN
-
Pencabutan Insentif Mobil Listrik Perlu Kajian Matang di Tengah Gejolak Harga Minyak