- IDEC 2025 menghadirkan inovasi kedokteran gigi dari 250 merek internasional, menegaskan perannya sebagai platform teknologi dan edukasi kesehatan gigi terbesar di Indonesia.
- Para pemimpin industri menyoroti pentingnya transformasi digital dan kolaborasi global untuk memperkuat ketahanan layanan kesehatan mulut.
- Melalui pameran dan konferensi ilmiah, IDEC menawarkan wawasan dan teknologi baru yang siap membentuk masa depan praktik kedokteran gigi di Indonesia.
Suara.com - Inovasi kedokteran gigi terus berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, menghadirkan teknologi yang semakin presisi, efisien, dan ramah pasien.
Mulai dari pemanfaatan kecerdasan buatan untuk diagnosa lebih akurat, pencitraan digital generasi baru yang mempercepat deteksi kelainan, hingga sistem perawatan terintegrasi yang meningkatkan pengalaman pasien, seluruh terobosan ini memperlihatkan bagaimana masa depan kesehatan gigi akan semakin ditopang oleh teknologi.
Tren inilah yang menjadi sorotan utama industri, sekaligus semakin memperkuat kebutuhan akan platform berskala nasional yang mempertemukan inovator, praktisi, dan pelaku industri dalam satu ruang—seperti yang terlihat dalam ajang Indonesia Dental Exhibition & Conference (IDEC) 2025, yang resmi dibuka hari ini, Jumat (14/11/2025) di Jakarta International Convention Center (JICC).
Ajang dua tahunan ini kembali menegaskan perannya sebagai titik temu penting bagi profesional kesehatan gigi nasional dan internasional untuk mengeksplorasi teknologi baru, berbagi ilmu, dan memperkuat ketahanan sistem layanan kesehatan gigi Indonesia.
IDEC 2025 menghadirkan pameran skala besar, konferensi ilmiah, dan rangkaian program kolaboratif yang dirancang untuk mendorong inovasi di bidang kedokteran gigi.
Dalam sambutannya, Ketua IDEC 2025 drg. Himawan Halim menekankan urgensi transformasi layanan kesehatan gigi di era modern.
“Kami berupaya membangun sistem layanan kesehatan gigi yang tidak hanya kuat, tetapi juga adaptif terhadap perubahan,” ujarnya.
“IDEC tahun ini berfokus pada bagaimana teknologi—khususnya transformasi digital dan kecerdasan buatan—dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan presisi klinis, efisiensi, dan aksesibilitas perawatan,” paparnya.
Managing Director & Vice President Asia-Pacific Koelnmesse Pte Ltd, Mathias Kuepper, menyampaikan optimismenya terhadap pesatnya perkembangan IDEC.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Pasta Gigi Anak 1 Tahun yang Aman Jika Tertelan, Bunda Gak Perlu Was-Was!
“Sejak pertama kali diselenggarakan pada tahun 2017, IDEC telah berkembang menjadi pusat penting bagi inovasi dan kolaborasi profesional di sektor kedokteran gigi Asia Tenggara,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa partisipasi peserta pameran baru meningkat 15% tahun ini, mencerminkan kepercayaan komunitas global terhadap posisi Indonesia sebagai motor inovasi kesehatan gigi di kawasan.
Presiden PDGI, drg. Usman Sumantri, M.Sc, juga menegaskan peran strategis IDEC sebagai jembatan antara pelaku industri lokal dan global.
“IDEC 2025 mencerminkan semangat persatuan, inovasi, dan kemajuan,” katanya.
“Melalui kolaborasi ini, kami berharap dapat mendorong perkembangan teknologi kedokteran gigi yang berkelanjutan,” lanjutnya.
(Clarencia Gita Jelita)
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
-
Pertamina Bentuk Satgas Nataru Demi Pastikan Ketersediaan dan Pelayanan BBM
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
Terkini
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi