Suara.com - Sakit perut yang tak kunjung sembuh sebaiknya tidak disepelekan. Dhyta Caturani, aktivis perempuan yang juga adalah pendiri PurpleCode Collective —organisasi yang berfokus pada isu gender dan teknologi - menemukan kanker ginjal bersarang di dalam tubuhnya setelah mengalami sakit perut yang tak kunjung sembuh.
Diagnosis awal yang diberikan dokter adalah gastritis akut. Namun hasil beberapa tes, termasuk USG, menemukan ada benjolan di ginjal sebelah kanan. Tanpa menunggu lama, dokter merujuk ke ahli urologi.
Melalui cerita yang dibagikan Dhyta Caturani melalui akun media sosialnya, dari hasil tes ditemukan beberapa malignant (tumor kanker).
Tidak menunda lama, operasi pengangkatan ginjal kanan pun dilakukan pada 19 Maret silam. Dan dokter menemukan 2 tumor besar dan 4 tumor kecil di ginjal, serta 2 tumor kecil di luar ginjal.
Hasil patologi kemudian mengonfirmasi bahwa kanker ginjal yang dialami Dhyta Caturani adalah Chromophobe Renal Cell Carcinoma, sub tipe langka dari kanker ginjal. Kasusnya pun termasuk unik, karena ada beberapa tumor ditemukan. Sementara, biasanya di dalam kanker ginjal hanya ditemukan 1 tumor.
Kasus kanker ginjal memang jarang terdengar, tapi dikutip dari laman cancer.org, kanker ginjal masuk dalam 10 jenis kanker yang paling umum dialami oleh lelaki maupun perempuan. Pada stadium awal, kanker ginjal tak bergejala. Dan seringkali, kanker ginjal ditemukan ketika seseorang melakukan USG karena alasan lain, seperti Dhyta Caturani ketika didiagnosis gastritis akut.
Gejala kanker ginjal
Sakit perut seperti yang dialami Dhyta Caturani memang bisa jadi salah satu gejala kanker ginjal. Namun, gejala ini biasanya terasa jika massa tumor sudah membesar dan menekan jaringan lain di sekitar ginjal.
Namun sebenarnya, salah satu gejala yang paling perlu Anda waspadai, seperti dikutip dari laman Cancer Theraphy Advisor, adalah perubahan warna urin menjadi kemerahan atau kecokelatan. Hal ini disebabkan tercampurnya urin dengan darah, atau disebut juga hematuria.
Chromophobe Renal Cell Carcinoma
Mengenai Chromophobe Renal Cell Carcinoma atau kanker ginjal langka yang diderita Dhyta Caturani, jenis kanker ini terbentuk di sel-sel yang melapisi tubulus kecil di ginjal. Tubulus kecil inilah yang berfungsi membantu menyaring limbah dari darah, dan memproduksi urin.
Baca Juga: Kurang Minum Air Putih Bisa Sebabkan Gagal Ginjal Lho!
Jumlah kasus kanker ginjal langka ini hanya 5 persen dari seluruh kejadian kanker ginjal yang terjadi di seluruh dunia. Dan sampai saat ini, satu-satunya pilihan pengobatan untuk pasien dengan kanker ginjal chromophobe adalah operasi pengangkatan ginjal.
Karena sifat langkanya, para ahli kesehatan masih perlu melakukan banyak penelitian dan mengumpulkan sampel untuk memelajari karakteristik si kanker ginjal langka ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah
-
Di Balik Krisis Penyakit Kronis: Mengapa Deteksi Dini Melalui Inovasi Diagnostik Jadi Benteng Utama?
-
Cara Mencegah Stroke Sejak Dini dengan Langkah Sederhana, Yuk Pelajari!
-
12 Gejala Penyakit ISPA yang Wajib Diwaspadai, Serang Korban Banjir Sumatra