Suara.com - Kurang Minum Air Putih Bisa Sebabkan Gagal Ginjal Lho!
Berdasarkan data International Society of Nephrology (ISN), lebih dari 850 juta orang di dunia mengidap penyakit ginjal. Jumlah ini adalah dua kali lipat dari jumlah pengidap diabetes (422 juta) dan 20 kali lebih banyak dari prevalensi kanker (42 juta) di dunia.
Di Indonesia sendiri, menurut data Riskesdas 2018, prevalensi penyakit ginjal kronis di Indonesia mencapai angka 3,8 permil. Angka tersebut meningkat dari 2,0 permil di tahun 2013 yang berarti ada 3.800 orang yang mengidap penyakit ginjal kronis dari satu juta orang.
Hal ini, membuat banyak pihak melihat lebih dalam mengenai penyebab mengapa seseorang bisa mengidap penyakit ginjal. Ketua Indonesia Hydration Working Group (IHWG) Dr dr Diana Sunardi, M Gizi, SpGK, menyebut, kurang minum air adalah salah satunya.
"Ketika terjadi dehidrasi berulang (kronis) karena kurang konsumsi air putih, seseorang bisa mengalami penyakit ginjal kronis," ungkap dia dalam Peringatan Hari Ginjal Sedunia 2019 bersama Danone-Aqua di Jakarta, Minggu (24/3/2019).
Hal inilah, lanjut Dr dr Diana bersama IHWG menekankan pada masyarakat akan pentingnya minum air yang cukup dalam kehidupan sehari-hari, karena ia paham betul akan ada masalah-masalah yang bisa datang dengan kurang minum air.
Menurutnya, kebutuhan konsumsi air berbeda-beda antara satu individu dengan lainnya bergantung pada beberapa faktor seperti usia, aktivitas fisik, sedang hamil atau menyusui, lingkungan (suhu, kelembaban), dan kondisi kesehatan (misalnya gangguan fungsi ginjal, infeksi saluran kemih, dan penyakit jantung).
"Kecukupan air dalam tubuh manusia itu tergantung usia dan aktivitas sehari-hari. Tapi, untuk orang dewasa yang beraktivitas normal atau standar itu 8 gelas. Sementata anak-anak sehari itu minimal 1,6 liter per hari," jelas dia.
Untuk menjaga hidrasi dalam tubuh, imbuh Diana, harus minum air teratur, mulai dari bangun tidur, hingga sebelum dan sesudah aktivitas. Dengan demikian, kesehatan akan lebih terjaga.
Baca Juga: Raffi Ahmad Umbar Foto Bareng Maruf Amin, Netizen Kalang Kabut
Ia juga mengimbau agar masyarakat bisa mengurangi konsumsi minuman berwarna dan mengandung banyak gula. Jika tak diimbangi banyak minum air putih, lanjutnya, bisa berpotensi gagal ginjal.
"Kalau air kencing gak jernih, artinya beban gagal ginjal lebih besar. Netralkan dengan banyak minum air putih agar seimbang. Utamakan komposisi minuman dari air jernih dan minimalkan minuman berwarna," tutup dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
Terkini
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis
-
72% Sikat Gigi Dua Kali Sehari, Kok Gigi Orang Indonesia Masih Bermasalah? Ini Kata Dokter!
-
Padel Court Pertama Hadir di Dalam Mal, Bawa Olahraga Jadi Makin Fun!
-
Nyaris Setengah Anak Indonesia Kekurangan Air Minum: Dampaknya ke Fokus dan Belajar
-
Event Lari Paling Seru! 8.500 Pelari Pulang Happy dengan Goodie Bag Eksklusif
-
Manfaat Donor Darah Kurang Maksimal Tanpa Peralatan Pendukung Terbaik
-
Awas, Penyakit Jantung Koroner Kini Mulai Serang Usia 19 Tahun!
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia