Suara.com - Menurut sebuah studi, anak-anak yang dilahirkan hari ini memiliki peluang yang lebih baik untuk tumbuh sehat, berpendidikan dan terlindungi dibandingkan satu generasi sebelumnya, terutama jika dilahirkan di Singapura.
Berdasarkan laporan yang diterbitkan dalam laporan Global Childhood oleh Save the Children, Negeri Singa Putih ini dinobatkan sebagai negara terbaik bagi anak tumbuh dewasa di dunia. Singapura mengalahkan 176 negara dalam hal ini.
Diterbitkan pada Rabu (29/5/2019) kemarin, End of Childhood Index memberi penilaian berdasarkan anak-anak yang paling banyak kehilangan masa kanak-kanak, dan skor setiap negara pada skala satu hingga 1.000.
Ini juga mengukur sejauh mana anak-anak di setiap negara mengalami "akhir masa kanak-kanak" seperti kematian, gizi buruk, putus sekolah dan memikul beban peran orang dewasa dalam pekerjaan, perkawinan dan menjadi ibu, kata Save the Children.
Singapura memiliki skor tertinggi 989, naik dari 972 di peringkat sebelumnya yang diterbitkan pada tahun 2000, seperti yang dilansir dari Business Insider.
Laporan itu mengatakan, pada 2017 angka kematian di bawah 5 tahun dalam setiap 1.000 kelahiran di Singapura adalah 2,8, termasuk terendah di dunia.
Selain itu, laporan ini juga mengungkapkan tidak ada catatan anak-anak kurang gizi dari usia 0 hingga 59 bulan.
Sementara itu, hanya 0,1% anak-anak di Singapura yang tidak bersekolah di sekolah dasar atau menengah pada periode 2013 hingga 2018.
Menyusul Singapura, Swedia dan Finlandia masing-masing meraih tempat kedua dan ketiga.
Baca Juga: Kak Seto Sebut Jarak Rumah ke Sekolah Pengaruhi Tumbuh Kembang Anak
Negara Asia lain yang masuk dalam daftar 10 negara teratas adalah Korea Selatan, memegang skor 980.
Di seluruh wilayah, Australia berada di peringkat ke-15, Jepang di peringkat ke-19 sementara Malaysia mengambil tempat ke-71. Inggris berada di posisi ke-22, dan AS terikat dengan China di urutan ke-36.
Save the Children mengatakan, 173 dari 176 negara sekarang bekerja lebih baik dalam memberikan anak-anak masa kanak-kanak yang penuh dan stabil dibandingkan dengan sembilan tahun yang lalu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
- 5 Promo Asus ROG Xbox Ally yang Tidak Boleh Dilewatkan Para Gamer
Pilihan
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
Terkini
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif