Suara.com - Pasangan Matthew Eledge (32) dan Elliot Dougherty (29), mengaku tidak menyangka bahwa sang ibu, Cecile Eledge (61), mau mengandung dan melahirkan buah hati mereka.
Padahal awalnya pasangan tersebut hanya bercanda. Tetapi Cecile memutuskan untuk mewujudkan keinginan putranya, Matthew dan pasangannya, Elliot, saat mendengar keinginan mereka untuk memulai sebuah keluarga dan memiliki anak.
Cecile tidak takut dengan fakta bahwa dirinya sudah pascamenopause dan berusia lebih dari 60 tahun.
Mereka akhirnya berdiskusi dengan Dr. Carolyn Maud Doherty yang mengatakan rencana ini layak dipertimbangkan.
Setelah menjalani berbagai rangkaian tes, dari tes darah, pap smear, tes stres, mammogram hingga USG, Cecile setuju untuk menjadi 'pembawa' atau surrogate mother.
Setelah telur (dari kakak Elliot) dan sperma (dari Matthew) diambil, Cecile diberikan estrogen untuk memulai kembali menstruasi.
Ya, Matthew dan Elliot merupakan pasangan sesama jenis. Sehingga salah satu cara agar mereka mempunyai anak adalah dengan IVF (bayi tabung) atau mengadopsi anak.
"Itu memang aneh, tapi saya terus ingat itu hanya sementara," kata Cecile.
Setelah satu kali pemindahan embrio, Cecile akhirnya berhasil hamil. Meskipun dia telah hamil tiga kali sebelumnya, kali ini berbeda, katanya yang dilansir INSIDER.
Baca Juga: Lakukan Bayi Tabung di Usia 40 Tahun, Risiko Kanker Payudara Meningkat
"Saya memiliki semua gejala yang sama, tetapi mungkin lebih banyak (frekuensinya)," kata Cecile.
"Saya mengalami morning sickness yang sama, tetapi itu berlangsung lebih lama. Saya mengalami sesak napas. Tetapi saya berhasil, saya berjalan, saya aktif secara fisik."
"Karena saya lebih tua, diet saya lebih mudah dikendalikan, dan saya tidak memiliki tanggung jawab anak-anak lain. Hanya kehamilan ini," jelasnya.
Persalinan Cecile dikabarkan berjalan lancar, tanpa adanya komplikasi. Pada Senin (25/3/2019) lalu, Cecile melahirkan cucunya yang diberi nama, Uma Louise Dougherty-Eledge.
"Saya dan ibu saya secara hukum adalah orang tua Uma. Nebraska (negara bagian AS) mengharuskan pendonor sperma untuk menjadi ayah dan orang tua yang melahirkan sang bayi untuk menjadi 'ibu', bahkan jika dia tidak secara biologis terkait dengan anak itu," ujar Matthew, mengatakan tentang kondisinya.
Agar Elliot mendapat hak asuh Uma secara hukum ia harus menjalani proses adopsi.
Berita Terkait
-
Klarifikasi Sarwendah Soal Bayi Tabung Bikin Heboh, Ternyata Ini Keunggulan IVF
-
Rahim Sehat, Sarwendah Sebut Ada 'Permintaan' Soal Program Bayi Tabungnya?
-
Diisukan Rahim Lemah, Sarwendah Ungkap Alasan Pilih Program Bayi Tabung
-
Sarwendah Ungkit Masalah Bayi Tabung, Video Ruben Onsu yang Ingin Tambah Anak Tapi Ditolak Viral
-
Bukan Cuma Sarwendah, 4 Artis Ini Pilih Bayi Tabung Tanpa Masalah Kesuburan
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Jadi Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia, John Herdman Punya Kesamaan Taktik dengan STY
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
-
Satu Calon Pelatih Timnas Indonesia Tak Hadiri Proses Wawancara PSSI, Siapa?
Terkini
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci