Suara.com - Banyak orang mungkin belum menyadari bahwa kebiasaan mendengkur bisa merusak keharmonisan hubungan rumah tangga. Pasalnya, kebiasaan buruk yang sering diabaikan ini bisa saja membuat pasangan kesulitan tidur nyenyak.
Sudah banyak orang yang mengeluhkan kebiasaan pasangannya mendengkur dan kurangnya kenyaman mereka ketika tidur satu ranjang.
Perlu Anda ketahui, dilansir dari Psychology Today, tidur yang nyenyak sangat penting untuk fungsi kognitif, kesehatan fisik, dan kesehatan mental.
Begitu pula jika seseorang mengalami gangguan tidur. Dampaknya memengaruhi penilaian, pengambilan keputusan, pembelajaran hingga fungsi kognitif umum.
Bahkan gangguan tidur bisa mengubah suasana hati yang mudah marah, cemas hingga depresi. Sama halnya ketika pasangan Anda tidak bisa tidur dengan nyenyak yang kemudian dapat disebut mengalami gangguan tidur.
Oleh karena itu, kebiasaan mendengkur saat tidur bisa mengikiskan kenyamanan dan perasaan pasangan sampai akhirnya merusak hubungan suami istri.
Semua orang pasti sudah memahami bahwa kebiasaan mendengkur saat tidur biasanya disebabkan oleh kelelahan atau suatu kondisi kesehatan. Namun jika itu hanya didiamkan dan "memaksa" pasangan untuk mengerti keadaan, tentu sangat tidak baik seiring berjalannya waktu.
Jika pasangan bisa menerima lalu terbiasa tidur dengan kondisi Anda mendengkur. mungkin tidak akan ada masalah besar. Sebaliknya jika tidak, Anda harus mencari solusi agar tidak tidur mendengkur lagi.
Mulai mengikisnya kenyamanan dan perasaan pasangan ini bisa kita lihat ketika mereka memutuskan tidur secara terpisah karena selalu terganggu dengan suara dengkuran Anda.
Baca Juga: 5 Alasan Seseorang Mendengkur, Nomor Dua Anda Pasti Baru Tahu
Sekali atau dua kali tidur terpisah mungkin belum menimbulkan masalah. Namun ketika semua itu sudah terlalu sering hingga menjadi kebiasaan, jelas akan berdampak pada keintiman rumah tangga.
Kita tak bisa memungkiri bahwa tidur satu ranjang bersama pasangan bisa membantu menjaga keharmonisan hubungan dan kehidupan seksual. Dengan kata lain, kebiasaan tidur secara terpisah yang terlalu sering terjadi perlahan bisa merusak pernikahan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit