Suara.com - Waspada Infeksi Jamur, Kenali Penyebab dan Pengobatannya
Infeksi jamur atau mikosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh jamur yang ada di sekitar lingkungan.
Dikatakan DR. Dr. Anna Rozaliyani, Mbiomed, Sp.P dalam acara Pekan Kewaspadaan Penyakit Jamur, di Rumah PDPI, Jakarta Timur, (20/9), mikosis paru terjadi akibat konidia (elemen jamur) terhirup dan masuk ke dalam saluran nafas.
"Indonesia adalah surganya jamur. Penyakit ini berisiko pada orang yang memiliki daya tahan tubuh rendah dan penderita penyakit kronis seperti diabetes, gagal ginjal dan penyakit paru kronis," kata Dr. Anna.
Hampir sama seperti Tuberkulosis atau TB, pasien infeksi jamur biasanya mengalami tanda-tanda berupa batuk lama, sesak, nyeri dada, batuk darah, demam, penurunan berat badan, atau kelesuan terutama selama tiga bulan terakhir.
Ia melanjutkan, saat ini infeksi jamur telah menjadi ancaman kesehatan global dengan perkiraan kasus mencapai 300 juta kasus infeksi jamur di seluruh dunia.
Angka kematian karena infeksi jamur, dalam hal ini mikosis sistemik, dapat mencapai 40 sampai 100 persen.
Sifat jamur yang oportunistik, dapat sangat berbahaya terutama bagi seseorang dengan daya tahan tubuh yang rendah terutama pada pasien penyakit kronis.
"Kadang-kadang pada akhirnya, penyebab kematian bukan karena kerusukan ginjal atau HIV misalnya, tapi infeksi jamur yang mematikan dan tidak didiagnosis dari awal," tambah Dr. Anna.
Baca Juga: Jauhi Kebiasaan Ini Agar Terhindar dari Infeksi Jamur
Bagaimana mengetahui kena infeksi jamur?
Ditulis oleh Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), diagnosis infeksi jamur tidak mudah ditegakkan, mengingat gejala dan tanda penyakit tersebut sulit dibedakan dengan infeksi bakteri maupun mikroorganisme lain.
Maka dari itu, kunci utama keberhasilan penegakan diagnosis dini infeksi jamur adalah kecurigaan atau kewaspadaan dokter terhadap kemungkinan infeksi tersebut.
Selanjutnya diperlukan pemeriksaan fisik yang cermat diikuti pemeriksaan penunjang yang tepat seperti pemeriksaan laboratorium rutin radiologi, maupun pemeriksaan khusus jamur (mikologi).
Pemeriksaan mikologi yang tepat dan lengkap akan membantu penetapan diagnosis.
"Pemerikasaan belum ditanggung BPJS dan memerlukan biaya besar. Sementara obat sangat banyak, sebagian sudah ditanggung BPJS tapi yang (penyakit jamur) sudah berat, belum ditanggung BPJS," tambah Profesor Dr. Anwar Jusuf, SpP(K).
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- 5 HP OPPO RAM 8 GB Terbaik di Kelas Menengah, Harga Mulai Rp2 Jutaan
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
Terkini
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit