Suara.com - Seorang pakar kesehatan seksual menemukan bahwa pria yang mengalami perceraian lebih rentan menderita disfungsi ereksi karena kebiasaan menonton film porno.
Felix Economakis, Psikolog Chartered yang bekerja di NHS selama 8 tahun juga mengatakan pria yang tidak memiliki pasangan maupun tidak merasa puas dengan kehidupan seksual lebih berisiko disfungsi ereksi.
Felix mengatakan hal tersebut setelah melihat sebuah laporan dari klinik di London menemukan bahwa 80 persen pria yang bercerai mengalami disfungsi ereksi.
Penelitian tersebut dilakukan oleh Market Research Society kepada 1.000 pria yang bercerai di Inggris dan mengalami masalah kehidupan seksual dengan pasangannya.
Hasilnya, lebih dari setengah pria mengaku telah berjuang dengan kondisinya yang mengalami disfungsi ereksi setiap melakukan hubungan seksual.
"Alasan pertama adalah mereka cenderung tidak memiliki kehidupan seks atau tidak pernah merasa puas. Maksudnya, mereka merasa tidak terampil dan tidak percaya diri dalam urusan ranjang," ujar Felix dikutip dari Daily Star.
Felix juga mengatakan pria yang terlalu sibuk dengan pekerjaannya juga bisa memengaruhi kehidupan seksualnya.
"Alih-alih hubungan seks sebagai kegiatan spontan dan santai. Pria-pria seperti itu justru menganggap hubungan seks hanya menambah pekerjaan," ujarnya.
Faktor lain yang menyebabkan laki-laki mengalami disfungsi ereksi karena kebiasaan menonton film porno untuk menyalurkan hasrat seksualnya.
Baca Juga: Cecep Reza Sempat Diminta Diet Karbo, Apa Manfaatnya untuk Jantung?
Menonton film porno telah diidentifikasi sebagai masalah yang menyebabkan disfungsi ereksi. Sebuah penelitian pada 2017 menemukan bahwa hal itu menyebabkan pria menjadi tidak tertarik dalam berhubungan seks.
Saat pertemuan tahunan American Urological Association di Boston, para peneliti menuding bahwa film porno memiliki efek seperti narkoba yang membuat penontonnya ketagihan.
Menurut peneliti dr. Matthew Christman, perilaku seksual mengaktifkan sirkuit di otak yang sama ketika seseorang mengalami kecanduan narkoba. Hal itu bisa mengakibatkan aktivitas atau perilaku berulang.
"Khususnya pornografi telah terbukti sebagai stimulus dari sirkuit ini yang mungkin disebabkan oleh perilaku menonton gambar atau membaca novel porno berulang-ulang yang lebih membangkitkan gairah seksual," jelas dr. Matthew Christman.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial