Suara.com - Orang yang sering mendengkur saat tidur bisa menandakan suatu kondisi kesehatan. Tetapi, orang yang tidur bersama dengan orang mendengkur juga perlu menjadi perhatian.
Karena, orang yang tidur bersama orang mendengkur bisa mengalami masalah kesehatan. Hal ini kaitannya dengan kurang tidur yang memengaruhi kesehatan mental dan fisik.
Melansir dari mirror.co.uk, pola tidur yang meningkatkan risiko kecemasan dan depresi memperbesar peluang seseorang mengalami obesitas hingga stroke.
Kurang tidur dapat berdampak besar pada kemampuan tubuh dalam memenuhi fungsi biologis, seperti konsolidasi memori dan mengatur metabolisme.
Selain itu, orang yang kurang tidur cenderung lebih sering membuat kesalahan dalam mengambil keputusan, berpikir lambat dan tingkat produktivitasnya menurun.
Hal ini seharusnya menjadi koreksi bagi pendengkur karena akan berkaitan dengan keharmonisan hubungan mereka. Terutama kaitannya dengan sifat pemarah terus-menerus akibat kekurangan tidur.
Jika Anda memiliki pasangan pendengkur, lebih baik membangunkannya agar berhenti mendengkur. Tetapi, lakukannya perlahan karena mereka mungkin saja marah ketika tertidur lelap.
Perlu diingat suasana negatif dalam rumah dapat menyebabkan stres, peradangan, perubahan nafsu makan hingga melemahkan sistem kekebalan yang disebabkan oleh pertengkaran konstan.
Queen's University di Kanada telah melakukan penelitian untuk menemukan pengaruh mendengkur dengan pendengaran. Mereka melakukan penelitian terhadap 4 pasangan yang mana salah satunya mengalami sleep apnea parah.
Baca Juga: 8 Penyebab Keringat Berlebih di Malam Hari, Salah Satunya Menopause
Hasilnya, orang yang tidur dengan orang mendengkur lebih cenderung mengalami kerusakan pendengaran. Kondisi ini sama halnya ketika orang tinggal di kawasan industri.
Selain itu, suara berisik juga bisa meningkatkan tekanan darah seperti yang ditemukan oleh studi Imperial College of Science di London.
Mereka menemukan semakin tinggi tingkat kebisingan, maka semakin tinggi risiko hipertensi yang bisa menyebabkan masalah ginjal, demensia dan penyakit jantung.
Anda bisa mengatasi masalah ini dengan menyumbat telinga, menggunakan headphone atau tidur di ruangan lain yang tidak bersama orang mendengkur.
Berita Terkait
-
Raffi Ahmad Curhat Tak Bisa Main ke Lapor Pak, Nama Ayu Ting Ting Terseret
-
Bukan Takut Istri, Ini Alasan Surya Insomnia Wajib di Rumah Sebelum Jam 9 Malam
-
Bahaya 'Siang Ngantuk, Malam Melek' Lebih Serius dari yang Kamu Kira! (Menarik karena menakutkan)
-
Apa Itu Sleep Therapy yang Dijalani Tasya Farasya? Insomnia Akut Sebelum Gugat Cerai Suami
-
Overthinking Sebelum Tidur: Masalah Sejuta Umat Gen Z
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
Terkini
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak