Suara.com - Kemenkes RI Sanggah Tuduhan Indonesia Tak Mampu Deteksi Virus Corona
Wabah virus corona baru dari Wuhan alias 2019-nCoV telah menjadi momok di seluruh dunia. Badan Kesehatan Dunia (WHO), bahkan telah menetapkan status wabah virus corona sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia atau KKMMD.
Hingga Senin, (10/2/2020) atau jalan dua bulan setelah virus novel corona merebak pertama kali di Kota Wuhan, China, tercatat ada 40.500 lebih kasus infeksi dan menyebabkan 910 orang meninggal dunia.
Wabah tersebut tak hanya menyebar cepat dari daratan China, tetapi telah menginfeksi ratusan orang lain di luar China termasuk ke kawasan Asia Tenggara.
Hal yang mengeherankan, Indonesia yang merupakan salah satu negara terbesar dan terpadat di kawasan Asia Pasifik belum melaporkan satu pun kasus positif virus corona.
Kepada media Australia The Sydney Morning Herald, salah satu representatif WHO untuk Indonesia bernama Dr Navaratnasamy Paranietharan bahkan mengatakan bahwa pihaknya 'prihatin' karena Indonesia belum melaporkan satu kasus positif infeksi virus corona. Mengingat Indonesia merupakan negara dengan pertukaran manusia dari dan ke daratan China yang begitu banyak.
"Kami (WHO) prihatin Indonesia belum melaporkan satupun kasus di negara dengan jumlah penduduk 270 jiwa," kata Paranietharan seperti yang Suara.com lansir di The Sydney Morning Herald.
Sontak saja tulisan tersebut membuat geger masyarakat Indonesia. Banyak dari mereka menduga pemerintah Indonesia belum melakukan banyak hal demi mengantisipasi masuknya virus novel corona. Bahkan ada dugaan, pemerintah kecolongan dan sebenarnya sudah ada virus corona yang masuk ke Indonesia tapi gagal terdeteksi.
Baca Juga: Indonesia Tak Bisa Deteksi Virus Corona? Ini Penjelasan Menko PMK
Pada Senin, (10/2), Sekretaris Ditjen P2P Kementerian Kesehatan RI, dr. Achmad Yurianto berseloroh, baiknya masyarakat tidak kecewa dengan posisi Indonesia yang masih zero positif virus novel corona.
"Penting pertama, jangan kecewa kita beluk ada (positif virus corona). Ini virus baru yang sedang diteliti. Sejauh ini dari profil negara tetangga yang positif, kita lihat ternyata kontaknya dari daratan utama China. Mereka pulang dari sana. Sampai di negaranya mulai gejala muncul," kata lelaki yang akrab disapa Yuri tersebut.
Terlepas dari seloroh yang ia lontarkan, Yuri paham betul adanya perdebatan apakah Indonesia, dalam hal ini Kementerian Kesehatan, mampu mendeteksi virus novel corona dan jika ya, mengapa sampai saat ini Indonesia masih bebas dari virus yang dapat berakibat fatal tersebut.
"Banyak pertanyaan tentang mengapa sampai saat ini tidak ada satupun konfirmasi positif di Indonesia. Ini kemudian menimbulkan banyak pertanyaan termasuk apakah kita memiliki kemampuan (deteksi)," kata Yuri.
Tiga Laboratorium Bersertifikat WHO untuk Deteksi Virus Corona
Dijelaskan oleh Yuri, Kementerian Kesehatan telah bekerjasama dan berdiskusi panjang lebar dengan tiga institusi yang dianggap mampu memeriksa virus novel corona dengan baik di Indonesia.
Selanjutnya: Kemenkes tegaskan Indonesia bisa deteksi virus Corona
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025