Suara.com - Serangan jantung terjadi ketika aliran darah yang kaya akan oksigen tiba-tiba terhambat ke otot jantung, akibatnya jantung tidak mendapatkan oksigen. Jika tidak dipulihkan secara cepat, bagian dari otot jantung akan mulai mati.
Berdasarkan Hello Sehat, kondisi yang juga disebut dengan infark miokard, kejadian gawat darurat yang dapat berakibat fatal jika tidak ditangani secara cepat.
Menurut Health.harvard.edu, gejala utama dari serangan jantung adalah sensasi seperti diremas, kencang di tengah dada yang dapat menjalar ke rahang dan bahu, bahkan ke lengan kiri.
Bersamaan dengan rasa sakit ini, mungkin tubuh akan berkeringat dan merasa lemah, seperti akan pingsan dan sesak napas.
Menurut laman tersebut, hal pertama yang harus dilakukan adalah menelepon ambulans atau segera pergi ke rumah sakit. Setelah itu, minum aspirin.
"Sudah diketahui bahwa mengonsumsi aspirin dapat mencegah serangan jantung yang akan terjadi," tulis Anthony Komaroff, MD, pemimpin redaksi Harvard Health Letter.
Komaroff menyarankan untuk mengonsumsi aspirin dengan dosis umum (325mg) yang tidak dilapisi enterik.
"Jangan menelan pil aspirin, mengunyahnya, dan menelannya dengan segelas air. Melakukannya dengan cara ini dapat membawa aspirin ke dalam sistem pencernaan dengan cepat," tambahnya.
Saat serangan jantung, gumpalan darah terbentuk di salah satu arteri jantung, menghalangi suplai darah ke bagian jantung. Aspirin dapat membantu melarutkan bekuan darah sebelum terjadi kerusakan permanen pada jantung.
Baca Juga: Aspirin Bantu Pasien Kanker Payudara Hidup Lebih Lama, Benarkah?
Akan lebih baik jika sebelum mengonsumsinya konsultasikan dahulu pada dokter atau apoteker, terutama untuk anak di bawah 12 tahun.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?