Suara.com - Angka kasus positif di Indonesia terus bertambah dari hari ke hari. Per Sabtu (4/4/2020) saja Juri bicara pemerintah untuk Covid-19, Achmad Yurianto mengatakan ada sebanyak 2.092 kasus positif di Indonesia.
Ia mengatakan pemerintah melihat penularan dan sebaran kasus ke beberapa daerah di Indonesia, karena adanya pergerakan orang tanpa gejala (OTG) yang melakukan mobilisasi ke berbagai wilayah.
OTG positif adalah orang yang sistem imun tubuhnya kuat, sehingga virus mampu ditekan dan memengaruhi tubuh, tapi tetap bisa menularkan kepada orang lain.
Efeknya bakal lebih berbahaya jika menginfeksi orang dengan sistem imun lemah, misalnya memiliki penyakit jantung, diabetes, ginjal, gangguan pernapasan kronis hingga hipertensi.
"Kami melihat bahwa sebaran kasus, sekarang muncul akibat pergerakan orang tanpa gejala, kasus positif tanpa keluhan," ujar Yurianto di Graha BNPB, Jakarta Timur, Sabtu (4/4/2020).
Dirjen P2P Kemenkes itu juga mengungkap, orang-orang positif tanpa gejala ini berasal dari daerah yang memiliki kasus positif tertinggi. Mereka lalu melakukan perjalanan ke luar kota dan menulari orang di daerah yang ia datangi.
"Apapun dari kota-kota besar yang kita data, memiliki kasus tertinggi sebagai pusat-pusat sebaran ke daerah-daerah sekitar ke kota-kota sekitar," kata dia.
Oleh karena itu, solusi terbaik adalah tetap melakukan physical distancing atau jaga jarak fisik paling pendek 2 meter, untuk mengurangi risiko penularan. Atau yang terbaik adalah tetap berdiam diri dan melakukan aktivitas fisik di dalam rumah.
"Ini yang meyakinkan kita tinggal di rumah adalah jawaban satu-satunya yang paling benar. Tidak melakukan perjalanan kemanapun," katanya.
Baca Juga: Duh, Kandungan Gula di Susu Formula Ternyata Lebih Tinggi dari Minuman Soda
"Apakah ke kampung apakah ke rumah saudara atau ke tempat lain, tidak dilakukan karena inilah upaya kita untuk menghentikan penyebaran," sambungnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- 25 Kode Redeem FC Mobile 18 Oktober 2025: Klaim Pemain OVR 113, Gems, dan Koin Gratis!
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
Kasus Kanker Paru Meningkat, Dunia Medis Indonesia Didorong Adopsi Teknologi Baru
-
Osteoartritis Mengintai, Gaya Hidup Modern Bikin Sendi Cepat Renta: Bagaimana Solusinya?
-
Fraud Asuransi Kesehatan: Rugikan Triliunan Rupiah dan Pengaruhi Kualitas Layanan Medis!
-
Rahasia Kehamilan Sehat dan Anak Cerdas: Nutrisi Mikro dan Omega 3 Kuncinya!
-
Kisah Ibu Tunggal Anak Meninggal akibat Difteri Lupa Imunisasi, Dihantui Penyesalan!
-
Masa Depan Layanan Kesehatan Ada di Genggaman Anda: Bagaimana Digitalisasi Memudahkan Pasien?
-
Manfaat Jeda Sejenak, Ketenangan yang Menyelamatkan di Tengah Hiruk Pikuk Kota
-
WHO Apresiasi Kemajuan Indonesia dalam Pengembangan Obat Herbal Modern
-
Stop Diet Ekstrem! 3 Langkah Sederhana Perbaiki Pencernaan, Badan Jadi Lebih Sehat
-
Prodia Skrining 23.000 Lansia di Indonesia, Dukung Deteksi Dini dan Pencegahan Demensia