Suara.com - Wabah virus corona Covid-19 telah memengaruhi kesehatan mental dan menyebabkan gangguan tidur pada sejumlah orang. Hal ini bisa terjadi akibat stres dan kecemasan akibat wabah virus corona Covid-19.
Beberapa orang yang merasakan kecemasan dan stres pun mengalami mimpi buruk terkait virus corona Covid-19, sehingga kondisi ini memunculkan tagar #PandemicDreams.
Para ahli pun menyarankan orang-orang untuk mencari sesuatu yang mengalihkan pikirannya dari wabah virus corona Covid-19. Sebab, cara ini bisa membantu mereka mengatasi mimpi buruknya.
Di sisi lain, para ahli juga mengingatkan bahwa mimpi buruk adalah hal normal yang dialami oleh setiap manusia semasa hidup.
"Mimpi buruk ketika tidur malam adalah hal yang sangat normal dialami semua orang selama hidup, terutama masa kanak-kanak," kata Dr Jeffrey Durmer, seorang pemimpin dalam perawatan kesehatan tidur dan kepala petugas medis Nox Health, dikutip dari Fox News.
Menurut Jeffrey, salah satu penyebab anak-anak lebih sering mengalami parasomnia seperti mimpi buruk, karena itu juga berfungsi untuk mengembangkan saraf.
"Penggabungan fakta dan ketakutan yang dipelajari, seperti ular, laba-laba, dan ketinggian ke dalam memori anak yang sedang berkembang tergantung pada pengalaman mereka di siang hari," jelasnya.
Jeffrey mengatakan, mengekspresikan ingatan adalah bagian normal dari perkembangan otak dan pengalaman selama masa kanak-kanak. Misalnya, wabah corona Covid-19 sekarang ini bisa mendorong sistem memori terkait tidur diaktifkan.
Mimpi buruk bukan hanya tanda post-traumatic stress disorder (PTSD), tetapi juga berfungsi dalam pembentukan memori dan proses belajar.
Baca Juga: Bayi Terlahir Jadi PDP Corona, Ibunya Wafat saat Berjuang Melahirkannya
Seseorang perlu mengkhawatirkan mimpi buruknya bila mulai mengganggu tidur secara konsisten, artinya terjadi dua kali atau lebih setiap minggunya.
Pada kasus ini, mimpi buruk selama pandemi virus corona Covid-19 belum diketahui penyebabnya dan tidak bisa dihindari. Jeffrey mengatakan, mimpi buruk ini mestinya tidak terjadi lagi setelah resolusi pandemi.
Namun, mimpi buruk yang berkelanjutan hingga wabah virus corona Covid-19 selesai bisa jadi suatu bentuk PTSD. Dalam kondisi ini, seseorang sangat membutuhkan bantuan profesional medis.
"Mimpi buruk atau parasomnia yang berkelanjutan bisa menjadi tanda PTSD, yang harus ditangani oleh profesional medis dan kesehatan mental," jelasnya.
Apalagi banyak orang mungkin sering mengonsumsi alkohol selama masa mengisolasi diri di dalam rumah. Kebiasaan ini bisa memicu parasomnia tidur REM dan non-REM yang mengakibatkan mimpi buruk.
Berita Terkait
-
Sabtu Kelabu, 21 Pasien Covid-19 RI Meninggal Dunia
-
Ada Istri TSK Tewas Kena Corona, Polisi dan Tahanan Jalani Rapid Test
-
Corona RI Tembus 3.842 Kasus: Pasien 327 Meninggal, 286 Orang Sembuh
-
Bayi Terlahir Jadi PDP Corona, Ibunya Wafat saat Berjuang Melahirkannya
-
Aksi Vandalisme saat Corona, Kapolda: 3 Pelaku Terkenal di Kelompok Anarko
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
Terkini
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital
-
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!