Suara.com - Ratusan orang rela terinfeksi virus corona untuk membantu uji coba vaksin. Upaya pembuatan vaksin Covid-19 telah menarik hampir 1.500 relawan potensial untuk mengikuti uji coba.
Melansir dari Scientific America, upaya kolektif tersebut diusung 1Day Sooner. Mereka mengumpulkan orang-orang yang bersedia melakukan pengujian vaksin dan rela terinfeksi virus corona.
1Day Sooner tidak berafiliasi dengan kelompok atau perusahaan yang mengembangkan atau mendanai vaksin virus corona.
Tetapi co-founder Josh Morrison berharap untuk menunjukkan bahwa ada dukungan luas untuk uji coba klinis yang memiliki potensi memberikan vaksin virus corona efektif lebih cepat.
Uji coba vaksin biasanya memakan waktu lama karena ribuan orang menerima vaksin atau plasebo dan peneliti melacak siapa yang terinfeksi dalam perjalanan kehidupan sehari-hari mereka.
Secara teori, saat uji klinis kelompok relawan yang jauh lebih kecil akan menerima kandidat vaksin dan kemudian secara sengaja diinfeksi virus untuk menilai kemanjuran imunisasi.
“Kami ingin merekrut sebanyak mungkin orang yang ingin melakukan ini, dan pra-kualifikasi mereka mungkin untuk dapat berpartisipasi dalam uji coba,” kata Morrison, yang juga direktur eksekutif advokasi donor organ.
"Pada saat yang sama, kami merasa bahwa keputusan kebijakan publik seputar uji coba tantangan akan lebih terinformasi jika mereka menyoroti suara orang yang tertarik untuk berpartisipasi dalam uji coba tersebut," tambahnya.
Morrison mengatakan bahwa orang-orang yang mendaftar untuk menjadi bagian dari uji coba cenderung muda dan tinggal di daerah perkotaan. Mereka sangat termotivasi untuk melakukan sesuatu yang konstruktif dalam mengatasi pandemi virus corona.
Baca Juga: Sukses Tanpa Lockdown, Hong Kong Laporkan Tidak Ada Kasus Baru Virus Corona
“Banyak yang mencatat bahwa mereka mengakui risikonya pada tubuh tetapi percaya manfaat percepatan vaksin sangat luar biasa sehingga mereka rela jika harus melakukannya,” kata Marrison.
Pendekatan ini juga mendapatkan dukungan politik. Minggu ini, 35 anggota Kongres AS, yang dipimpin oleh Bill Foster (Demokrat, Illinois) dan Donna Shalala (Demokrat, Florida), meminta direktur Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Alex Azar untuk mempertimbangkan uji coba manusia terhadap vaksin virus corona.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Kepala Daerah 'Gruduk' Kantor Menkeu Purbaya, Katanya Mau Protes
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
Terkini
-
Rahasia Awet Muda Dibongkar! Dokter Indonesia Bakal Kuasai Teknologi Stem Cell Quantum
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru