Suara.com - Sejumlah Ketua RT, Ketua RW hingga Kepala Desa/Lurah pusing dan kewalahan karena disalahkan warga. Warga kesal karena tidak dapat bantuan, dan kemarahan itu ditimpakan kepada perangkat di tingkat bawah.
Warga mulai kelaparan, melakukan tindak kriminal dan antarwarga mulai saling curiga. Jika ini tidak segera diatasi, konflik horizontal dan kejahatan akan terjadi secara massif.
Pengamat Kebijakan Publik dari Perkumpulan Prakarsa, Ah Maftuchan mengatakan, salah satu cara mengatasi persoalan ini adalah dengan mengubah skema bantuan tunai, dari targeting yang menyasar kelompok tertentu menjadi universal atau menyasar semua warga/semesta.
Bantuan tunai tanpa syarat untuk semua warga (semesta) efektif untuk mengatasi dampak sosial-ekonomi dari pandemi virus corona.
"Bantuan tunai tanpa syarat akan menciptakan kemandirian masyarakat dalam menentukan pilihan-pilihan konsumsinya," katanya kepada Suara.com, Kamis (23/4/2020).
Direktur Eksekutif Perkumpulan Prakarsa yang akrab disapa Maftuh itu menjelaskan, bantuan tunai tanpa syarat akan menjadi salah satu sumber pendapatan dasar yang dapat digunakan untuk kegiatan konsumtif dan produktif secara bersamaan. Bantuan tunai semesta dapat menjadi salah satu mekanisme distribusi sumber daya ekonomi secara lebih adil dan merata dengan cara-cara yang bermartabat.
Selain itu, ini akan menjadi langkah untuk mengkonsolidasikan sumber daya fiskal dan program perlindungan/bantuan sosial yang sudah ada. Pendekatan semesta akan mempercepat dan menyederhanakan proses penyaluran bantuan tunai sehingga akan tepat dan menghindari “exclusion error” secara total.
"Untuk itu saya mengusulkan bantuan tunai tanpa syarat semesta yang saya namakan Jaminan Penghasilan Semesta (JAMESTA). Silakan jika mau dinamakan dengan nama lain," ujar dia.
Dia menerangkan, Semesta merupakan bantuan penghasilan dasar tanpa syarat bagi semua warga dengan skema; pertama, ditujukan bagi semua individu. Kedua, individu sasaran adalah seluruh individu usia produktif (15 - 64 tahun) dan usia lansia (65 tahun ++) dengan total individu sasaran adalah 203 juta jiwa.
Baca Juga: Daftar Orang Miskin 22 Kelurahan Penerima Bansos PSBB Jakarta Hari Ini
Ketiga, diberikan minimal selama 3 bulan (April – Juni 2020), keempat, tiap individu akan memperoleh uang tunai sebesar Rp500 ribu per-jiwa per-bulan selama 3 bulan. Sehingga total anggaran yang dibutuhkan hanya sebesar Rp.304,5 Triliun.
"Skema di atas belum total-universal basic income karena masih mengecualikan anak-anak usia 0-14 tahun," imbuhnya.
Meskipun skema ini masih 'quasi-universal basic income', namun sudah mendekati semesta. Skema ini dengan mempertimbangkan bahwa anak-anak akan berada di bawah tanggungan keluarga.
Dia menambahkan, besaran Jamesra Rp 500 ribu setiap individu memang tidak ideal, ini semata-mata untuk menemukan “titik temu” antara yang ideal dengan yang riil. Dengan pertimbangan, pertama kondisi keuangan yang dimiliki pemerintah dan pembulatan ke atas dari Garis Kemiskinan per kapita September 2019 Rp 440.538/kapita/bulan.
"Meskipun skema ini belum ideal, namun saya yakin ini skema yang paling mendekati ideal karena akan menyelesaikan banyak hal yang ruwet dan menyelamatkan ratusan juta warga dari problem sosial-ekonomi dan kesehatan secara bersamaan," tandasnya.
Berita Terkait
-
Daftar Orang Miskin 22 Kelurahan Penerima Bansos PSBB Jakarta Hari Ini
-
Harvard Tolak Bantuan Rp 133,4 Miliar Usai Dikritik Donald Trump
-
Masuk Daftar Bansos Corona DKI, Anggota DPRD: Kelihatan Main Comot Nama Aja
-
Gubernur Anies Akui Penyaluran Bansos Corona Masih Ada yang Salah Sasaran
-
Salah Sasaran, Anggota DPRD Jakarta Terdaftar Penerima Dana Bantuan Corona
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting
-
BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Komitmen Pemerintah Dalam Program 10 Ribu Hunian Layak Bagi Pekerja
-
PLN Resmikan Dua SPKLU Center Pertama di Jakarta untuk Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik