Suara.com - Orangtua, Yuk Pelajari Gaya Penyerapan Informasi Pada Anak!
Setiap orang memiliki cara berbeda dalam menangkap informasi. Dalam Ilmu Komunikasi, setidaknya ada tiga tipe penyerapan informasi, yakni visual (gambar), auditori (suara), dan kinestetik (gerak).
Tipe tersebut akan terbentuk sejak usia anak-anak. Oleh sebab itu, penting untuk orangtua mengetahui tipe penyerapan informasi yang dimiliki anak.
Pemerhati Pendidikan Anak, Shahnaz Haque mengatakan, mengetahui tipe tersebut bukan hanya bermanfaat untuk masa belajar anak tetapi juga bisa diterapkan dalam menyampaikan kasih sayang atau apresiasi terhadap anak.
"Kalau anak visual, ciri khasnya kalau orangtua ngebilangin dia akan berani menatap mata. Bukan mau melawan, tapi dia memang harus melihat," kata Shahnaz dalam diskusi online Parent Fest Dancow, Jumat (15/5/2020).
Cara menunjukan perasaan cinta kepada anak tipe visual, kata Shahnaz, bisa dengan memberikan surat cinta diam-diam pada anak. Bisa juga memberikan senyuman pujian setiap kali anak berhasil melakukan sesuatu.
Sedangkan tipe anak auditori tidak akan berani menatap mata orangtuanya saat diajak bicara.
"Auditori ciri khasnya dia tidak mau melihat mata ke orangtua. Bukan dia tidak peduli tapi memberikan telinganya kepada sumber suara. Itu anak multitasking sebenarnya," ucap Shahnaz.
Sehingga pesan suara atau bunyi-bunyian apa pun pasti akan mudah diserap oleh anak tipe auditori daripada melihat wujud gambat atau bentuk.
Baca Juga: Kisah Wisnu, Pengais Limbah di Semarang yang Menganggur Terdampak Covid
Pada anak tipe kinestetik, menurut Shahnaz, mereka tidak bisa hanya membaca atau mendengar dari orang lain terkait informasi juga pesan cinta yang disampaikan orangtuanya.
"Mereka harus mengalami sendiri. Mungkin di sekolah anak tipe kinestetik bukan yang paling pintar karena ujian teori nilainya jelek. Tapi kalau praktik sempurna," katanya.
Untuk menyampaikan pesan cinta pada anak tipe kinestetik, Shahnaz menyarakan, hanya butuh tepukan dibahunya. Ia mencontohkan, orangtua bisa menepuk pundak anak setiap pagi dengan menyampaikan kasih sayang. Tepukan harus dilakukan pada satu sisi yang sama agar terekam pada memori otak anak.
"Lakukan itu seminggu aja. Nanti ketika kita melakukan tepukan lagi tapi tanpa mengatakan apa-apa, anak sudah paham bahwa orangtuanya menyampaikan pesan cintanya," tuturnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
-
6 HP Tahan Air Paling Murah Desember 2025: Cocok untuk Pekerja Lapangan dan Petualang
Terkini
-
Ikan Sidat, Harta Karun Gizi Asli Indonesia: Rahasia Nutrisi Tinggi dalam Susu Flyon
-
Wajib Tahu! Kata Dokter, Korset Pasca Caesar Bukan Cuma Tren, Tapi Kunci Pemulihan Cepat
-
Bocoran Zaskia Sungkar: 3 Produk Wajib Ada untuk Kulit Newborn, Apa Saja?
-
Mengapa Jenazah Banjir Sumatera Tanpa Identitas Dikuburkan Tanpa Tunggu Identifikasi?
-
Rahasia Umbi Garut di Minuman Ini: Solusi Alami Obati GERD dan Maag yang Direkomendasikan Ahli Gizi!
-
Kewalahan Hadapi Dunia Digital? Ini Tantangan Parenting Terbesar Orang Tua Masa Kini
-
Cuaca Lagi Labil, Ini Tips Atasi Demam Anak di Rumah
-
Gangguan Irama Jantung Intai Anak Muda, Teknologi Ablasi Dinilai Makin Dibutuhkan
-
BPOM Edukasi Bahaya AMR, Gilang Juragan 99 Hadir Beri Dukungan
-
Indonesia Masuk 5 Besar Kelahiran Prematur Dunia, Siapkah Tenaga Kesehatan Menghadapi Krisis Ini?