Suara.com - Dwi Sasono Gunakan Ganja Sebagai Obat Tidur, Ini Kata Dokter
Aktor Dwi Sasono ditangkap Polda Metro Jaya karena kedapatan konsumsi ganja di rumahnya.
Suami penyanyi Widi Mulia itu mengaku menghisap ganja karena tak bisa tidur selama wabah virus corona.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menyebut, Dwi Sasono mengaku rutin menggunakan ganja dalam sebulan terakhir.
"Yang bersangkutan mengaku sebagai pengguna narkotika jenis ganja, memang rutin hampir sekitar satu bulan ini menggunakan ganja tersebut," kata Yusri dalam konferensi pers yang disiarkan melalui Instagram Polres Jakarta Selatan, Senin (1/6/2020).
Yusri menyebut, Dwi mengkonsumsi ganja guna mengisi waktu luang selama berada di rumah akibat pandemi Covid-19.
Dia juga menyebut kalau Dwi mengalami susah tidur sehingga harus mengonsumsi ganja.
Pada komunitas medis ganja diberbagai negara, ganja memang sering dimanfaatkan sebagai pengobatan yang efektif untuk mengatasi malasah tidur dengan sedikit atau tanpa efek samping.
"Ganja adalah bantuan tidur yang efektif karena memulihkan siklus tidur alami seseorang, yang seringkali tidak selaras dengan jadwal istirahat dalam gaya hidup modern saat ini," kata Dr. Matt Roman, seorang dokter ganja medis, dikutip dari situs Healthline.
Baca Juga: Berpotensi Bikin Patah Hati, 10 Tanda Dia Hanya Pura-Pura Suka Padamu
Roman menjelaskan bahwa ganja memiliki sifat anti kecemasan yang bisa memberikan efek tenang pada pikiran dan mencegah tubuh dari stres.
Ada dua jenis ganja. Beberapa di antaranya memberi energi atau efek menenangkan tergantung pada keseimbangan kanabinoid yang berbeda.
Yaitu Cannabidiol (CCB) yang sering disebut memiliki sejumlah manfaat kesehatan dan nonpsikoaktif, artinya tidak menyebabkan diri menjadi mabuk.
Sementara jenis Tetrahydrocannabinol (THC) adalah cannabinoid psikoaktif yang bisa memberikan efek seperti mabuk.
Penelitian pada 2008 menyebutkan penggunaan ganja dengan kadar THC yang lebih tinggi biasanya mengurangi waktu tidur. Biasanya dimanfaatkan orang yang mengalami gangguan stres pasca trauma untuk menghindari mimpi buruk.
Jadi teorinya bahwa jika Anda sedikit tidur maka saat sudah mengantuk berat akan tertidur dengan nyenyak.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis