Ketika diminta untuk mengidentifikasi protokol Rorschach mana yang merupakan hasil dari homoseksual, para ahli tidak dapat membedakan orientasi seksual dalam tes psikologi itu.
Pakar ketiga menggunakan protokol TAT dan MAPS untuk mengevaluasi penyesuaian psikologis pria. Seperti halnya tanggapan pada tes Rorschach, peringkat penyesuaian homoseksual dan heteroseksual tidak berbeda secara signifikan.
Berdasarkan temuan ini, Dr. Hooker waktu itu menyarankan bahwa homoseksual sama normalnya secara psikologis dengan heteroseksual.
Penelitian Hooker adalah studi pertama yang secara empiris menangkis anggapan bahwa homoseksual secara mental tidak sehat dan kurang sehat.
Fakta bahwa tidak ada perbedaan yang ditemukan antara homoseksual dan heteroseksual, banyak penelitian lain yang menggali lebih dalam soal persamaan mental antara keduanya.
Setelah Hooker dan banyak peneliti lain, akhinya APA menghapus homoseksualitas sebagai Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM) pada tahun 1973.
Pada tahun 1975, APA secara terbuka menyatakan bahwa homoseksualitas tidak menyiratkan gangguan dalam penilaian, keandalan, atau kemampuan sosial. Mereka juga menyarankan agar para profesional kesehatan mental harus memimpin dalam menghilangkan stigma terhadap kelompok homoseksual.
Melansir dari BBC, APA bahkan pernah menyurati Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) untuk mendorong perhimpunan tersebut mempertimbangkan ulang kebijakan bahwa homoseksualitas masuk dalam kategori masalah kejiwaan.
Mereka juga mengecam adanya terapi konversi untuk mengubah orientasi seksual yang masih banyak dipraktikkan. Menurut APA. Terapi konversi malah akan berisiko depresi, kecenderungan bunuh diri, kecemasan, mengurung diri, dan penurunan kemampuan akrab dengan orang lain.
Baca Juga: Siap Geser Barca, Lucas Vazquez Ingin Real Madrid Menangkan Laga Tersisa
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke