Suara.com - Belakangan ini viral video yang menjelaskan bahaya penggunaan masker saat berolahraga.
Viralnya berita tersebut membuat banyak pecinta olahraga menjadi panik.
Padahal, pemerintah mewajibkan seluruh warga Indonesia untuk mengenakan masker saat berada di luar rumah guna mencegah penyebaran virus corona.
Menurut dokter spesialis kedokteran olahraga, dr. Michael Triangto, SpKO, memakai masker memang bisa membuat kita kurang lega, sesak, dan tidak nyaman. Namun tetap membantu kita terlindungi dari kemungkinan terinfeksi virus.
"Bila masker digunakan saat berolahraga, dapat dimengerti bila ada yang merasakan sesak, terutama pada olahraga yang berintensitas berat," kata dr. Michael dalam rilis resmi yang diterima Suara.com, Rabu (3/6/2020).
Yang menjadi pertanyaan adalah, mengapa seseorang yang berolahraga dengan intensitas berat bisa berisiko bagi kesehatan bila menggunakan masker?
Dari Panduan Hidup Aktif PDSKO (Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga) menunjukkan kurva huruf “J”, yaitu hubungan antara intensitas berolahraga dan risiko mengalami infeksi penyakit.
Dr. Michael menjelaskan, dari titik awal kurva tersebut yang berada di titik paling kiri memperlihatkan titik di mana kemungkinan terinfeksinya seseorang bila tidak berolahraga.
Baca Juga: Ingin Berhubungan Seks di Tengah Pandemi Covid-19? Ahli: Pakai Masker!
Titik terendah dari kurva “J” tadi berada di tengah yang mana menunjukkan bila berolahraga dengan intensitas ringan sampai sedang maka risiko yang dihadapi menjadi terendah.
Sedangkan di titik paling kanan menunjukkan jika berolahraga dengan intensitas berat malah berpotensi untuk mengalami risiko terinfeksi tertinggi, termasuk terinfeksi Covid-19 dan juga cedera maupun gangguan kesehatan lainnya.
Oleh karena itu, sebelum berolahraga, setiap individu sebaiknya mengetahui dengan jelas tujuan dari kegiatannya itu, dan bila tujuannya untuk sehat tentunya lebih baik melakukan olahraga berintensitas ringan sampai sedang saja.
"Sehingga tidak akan terganggu dengan penggunakan masker sesuai dengan peraturan PSBB tadi," lanjut dr. Michael.
Apabila ingin tetap berolahraga berat, dianjurkan untuk melakukannya di dalam rumah. Dengan catatan, olahraga intensitas berat hanya diperuntukkan bagi atlet yang ingin bertanding sehingga tujuan kesehatan bukanlah menjadi prioritas mereka.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Keluarga Tahan Banting Anti Mogok, Mulai Rp 60 Jutaan
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Muncul Dugaan Kasus Trans7 vs Ponpes Lirboyo untuk Tutupi 4 Kasus Besar Ini
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
Terkini
-
Masa Depan Layanan Kesehatan Ada di Genggaman Anda: Bagaimana Digitalisasi Memudahkan Pasien?
-
Manfaat Jeda Sejenak, Ketenangan yang Menyelamatkan di Tengah Hiruk Pikuk Kota
-
WHO Apresiasi Kemajuan Indonesia dalam Pengembangan Obat Herbal Modern
-
Stop Diet Ekstrem! 3 Langkah Sederhana Perbaiki Pencernaan, Badan Jadi Lebih Sehat
-
Prodia Skrining 23.000 Lansia di Indonesia, Dukung Deteksi Dini dan Pencegahan Demensia
-
Perjalanan Spiritual dan Mental, Gilang Juragan 99 Tuntaskan Chicago Marathon
-
Turun Berat Badan Tanpa Drama, Klinik Obesitas Digital Ini Siap Dampingi Perjalanan Dietmu
-
Tips Jaga Kesehatan Kulit di Tengah Tumpukan Pekerjaan Akhir Tahun
-
RS Swasta Gelar Pameran Kesehatan Nasional, Ajak Publik Hidup Lebih Sehat dan Peduli Diri
-
Lawan Kanker: Tenaga Biomedis RI Digenjot Kuasai Teknologi Pencitraan Medis!