Suara.com - Orang dengan penyakit penyerta atau komorbid, masuk dalam kelompok yang rentan terinfeksi virus corona penyebab sakit Covid-19.
Beberapa jenis penyakit komorbid diantaranya adalah hipertensi, jantung, juga diabetes. Hal ini bisa mengakibatkan pengobatan Covid-19 semakin sulit.
Dokter spesialis jantung RSUP Persahabatan dr. Yasmina Hanifah, Sp.,JP mengatakan, orang yang memiliki riwayat komorbid sebaiknya menghindari kerumunan agar terhindar dari infeksi virus corona Covid-19.
"Orang dengan penyakit jantung, hipertensi, atau pernah stroke sebaiknya menghindari orang sakit, menghindari kerumunan, menjaga jarak benar-benar, harus dijaga terutama pada populasi komorbid," kata Yasmina dalam Webinar yang diadakan RSUP Persahabatan, Kamis (4/6/2020).
Khusus pasien jantung, Yasmina menyarankan jangan terlalu sering dan lama memakai masker. Karena itu, sebaiknya menghindari area umum yang ramai dikunjungi orang.
"Pakai masker untuk pasien jantung kalau bisa seperlunya jangan terlalu lama. Karena biasanya agak sesak dan mereka agak sensitif, jadi seperlunya. Sebisa mungkin jangan ada dikerumunan sehingga harus sering pakai masker," ucapnya.
Menjaga pola hidup sehat dengan mengatur porsi mahat bergizi seimbang harus selalu dilakukan. Yasmina mengingatkan, sebaiknya kurangi konsumsi makanan yang digoreng karena mengandung lemak tidak sehat.
Sebagai gantinya, lebih baik memasak dengan cara dikukus atau direbus. Selain itu penting juga agar mengurangi asupan garam.
"Kalau pasien jantung kadar garam hanya boleh zetengah sendok teh per hari," katanya.
Baca Juga: Pandemi Jadi Pembelajaran soal Pentingnya Penerapan Keselamatan Kerja
Selama di rumah juga harus menjaga berat badan tetap ideal agar tidak mengalami obesitas yang bisa menyebabkan kolesterol tinggi dan tekanan darah sulit dikendalikan.
"Jadi dengan menjaga berat badan kita juga menjaga tensi darah. Olahraga juga penting sekali. Saat masa pandemi ini juga harus jaga jarak yang jelas harus ada aktivitas fisik. Selain meningkatkan kebugaran juga mencegah penyakit lain. Misal aliran darah tidak lancar di kaki. Yang penting juga tidur cukup," tuturnya.
Yasmina mengingatkan, pasien penyakit komorbid yang sedang melakukan perawatan jangan pernah menyetop konsumsi obat tanpa rekomendasi dokter. Sebab hal itu bisa berakibat kondisi menjadi tidak stabil atau bahkan memburuk.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- 5 HP OPPO RAM 8 GB Terbaik di Kelas Menengah, Harga Mulai Rp2 Jutaan
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
Terkini
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit