Suara.com - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah membentuk Satgas Covid-19 untuk menangani kasus infeksi virus corona jenis baru tersebut pada anak-anak.
Ketua Satgas Covid-19 IDAI Dr. Yogi Prawira, Sp.A(K) mengatakan, pembentukan satgas itu awalnya untuk mengumpulkan data terkait Covid-19 yang menimpa anak-anak di seluruh Indonesia.
"Ketua IDAI dokter Aman awalnya berusaha melakukan update, jadi setiap minggu mengumpulkan data dari seluruh Indonesia apakah sama besarnya seperti di luar negeri. Dan ternyata cukup banyak masalah," kata Dr. Yogi Prawira, Sp.A(K) lewat siaran tertulis yang diterima Suara.com, Kamis (4/6/2020).
Ia menyampaikan bahwa jumlah kasus Covid-19 pada anak-anak di Indonesia memang tidak berbeda seperti di negara lain. Rata-rata proporsinya sekitar 5-10 persen dibandingkan pasien Covid-19 orang dewasa dan lansia.
Yoga menyampaikan, ada dua isu utama yang digaungkan Satgas Covid-19 IDAI saat ini.
Pertama, mengenai keselamatan dokter. Menurut Yoga, tenaga kesehatan, terutama yang menangani pasien Covid, berpotensi besar jadi penular virus bagi orang lain.
"Tapi kalau dia sakit lalu di rumahkan lama-lama rumah sakit akan tutup," ucapnya.
Isu kedua, Yoga mengatakan bahwa meski jumlah pasien Covid-19 anak-anak sama dengan negara lain tetapi mortalitas atau angka kematiannya justru lebih tinggi.
"Pada awalnya kita fokus bagaimana menjaga anak yang sudah terpapar mendatkan perawatan baik. Sekarang, waktunya kita memikirkan bagaimana anak-anak tetap sehat jangan sampai malah terinfeksi lalu menjadi healthy carrier dan menyebarkan pandemi ini," tuturnya.
Baca Juga: Mulai Senin 8 Juni, RPTRA hingga Museum di Jakarta Dibuka untuk Umum
Salah satu penyebab kematian pasien Covid-19 anak-anak juga disebabkan penyakit penyerta atau komorbid.
"Beberapa anak ternyata mengalami komorbid yang beragam salah satunya masalah gizi yang menyebabkan stunting. Angka stunting kita cukup tinggi," katanya.
Data IDAI menunjukan, jumlah anak-anak yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 sebanyak 3.324 orang hingga 18 Mei. Dari jumlah tersebut 129 di antaranya meninggal dunia.
Sementara jumlah anak yang terkonfirmasi positif Covid-19 ada 584 anak dengan angka kematian 14 orang.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)