Suara.com - Gejala Covid-19 yang paling umum demam, batuk terus-menerus, kelelahan, dan nyeri otot . Tetapi menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, banyak pasien Covid-19 mengalami gejala gastrointestinal seperti mual, muntah atau diare sebelum memiliki masalah dengan pernapasan.
"Covid-19 dapat hadir dalam banyak cara. Saya telah melihat pasien yang hanya memiliki gejala muntah dan diare, tetapi mereka biasanya juga mengalami demam," Jorge Vournas, MD, direktur medis Departemen Darurat di Providence Little Company of Mary Medical Center di Torrance, California, mengatakan pada Health.
Beberapa penelitian paling awal tentang masalah gastrointestinal yang terkait dengan Covid-19 berasal dari China dan diterbitkan di BMJ's Gut pada bulan Maret.
Para penulis studi dari Universitas Zhejiang menemukan bahwa, di antara 651 pasien yang dirawat di rumah sakit di provinsi Zhejiang China antara 17 Januari dan 8 Februari, 74 pasien atau 11,4% dari keseluruhan mengalami setidaknya satu gejala gastrointestinal yaitu mual, muntah atau diare.
Penelitian lain dari Beijing, yang diterbitkan dalam jurnal Alimentary Pharmacology & Therapeutics pada Mei, menganalisis semua studi klinis Covid-19 dan laporan kasus yang berkaitan dengan masalah pencernaan, diterbitkan antara Desember 2019 dan Februari 2020.
Para peneliti menemukan bahwa 3,6% hingga 15,9% orang dewasa dengan Covid-19 mengalami muntah bersama dengan masalah pencernaan lainnya seperti kehilangan nafsu makan, mual, sakit perut dan bahkan perdarahan gastrointestinal.
Studi ini juga menemukan bahwa muntah lebih sering terjadi pada pasien Covid-19 anak-anak daripada orang dewasa, dengan 6,5% hingga 66,7% anak-anak yang terinfeksi mengalami gejala tersebut.
Sementara ini, para ahli tidak sepenuhnya yakin mengapa atau bagaimana Covid-19 dapat menyebabkan muntah atau gejala gastrointestinal lainnya.
Namun mereka memiliki teori bahwa molekul yang diserang oleh virus corona dalam tubuh (enzim pengubah angiotensin 2, atau ACE2) tidak hanya ada di paru-paru, tetapi juga di saluran pencernaan, yang dapat menjelaskan mengapa beberapa orang mengalami masalah perut.
Baca Juga: Sst... Ilmuwan China Sebut Pemerintahannya Tutupi Wabah Covid-19
Studi lain yang diterbitkan The American Journal of Gastroenterology menunjukkan bahwa virus dapat memasuki sistem pencernaan melalui reseptor permukaan sel untuk ACE2.
Reseptor untuk enzim ini adalah 100 kali lebih umum di saluran pencernaan daripada saluran pernapasan. Namun, masih banyak penelitian yang perlu dilakukan untuk mengidentifikasi mekanisme yang tepat.
Jika Anda mengalami muntah dan sudah melakukan tes Covid-19, hal terbaik yang dapat Anda lakukan adalah mengisolasi diri sambil menunggu hasilnya di rumah.
Selama kurun waktu tersebut, pastikan tetap terhidrasi, beristirahat sebanyak mungkin, menghindari makanan yang mengganggu perut dan mengawasi gejala Anda.
Tetapi jika Anda muntah, Anda harus mencari pertolongan medis jika gejalanya berlangsung lebih dari 24 jam. Atau jika Anda mengalami demam tinggi, sakit perut atau ada darah dalam muntahan. Karena bisa jadi itu menandakan penyakit yang lebih serius.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?