Suara.com - Penjara dinilai sebagai tempat 'berkembang biak' yang ideal untuk suatu wabah penyakit, termasuk Covid-19. Sebab, penjara merupakan tempat dengan penghuni yang padat dan tempat terbatas.
Pandemi virus corona telah menjadikan masalah ini sebagai fokus. Tempat yang terbatas, kurangnya alat pelindung diri (APD), dan tingginya tingkat penyakit pernapasan serta jantung di antara narapidana membuat mereka berisiko tinggi mengalami Covid-19 parah.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Kesehatan Publik Johns Hopkins Bloomberg, di Baltimore, yang menganalisis kasus dan kematian Covid-19 di antara tahanan pada 31 Maret hingga 6 Juni 2020, menunjukkan penyakit menyebar lebih cepat di penjara.
Meski tingkat kasus Covid-19 di penjara awalnya lebih rendah daripada di tingkat nasional, kasus di penjara cepat menyusul kasus di populasi umum.
Tingkat pertumbuhan rata-rata kasus harian selama periode penelitian adalah 8,3% di penjara, dibandingkan dengan 3,4% pada populasi umum, dilansir dari Medical News Today.
Pada 6 Juni, ada 42.107 kasus di antara total 1.295.285 penghuni penjara. Ini setara dengan 3.251 kasus per 100.000 tahanan, yang artinya lima kali lebih tinggi dari angka kasus nasional, yaitu 587 kasus per 100.000 orang.
Tidak hanya itu, peneliti juga menemukan adanya 510 kematian di antara penghuni penjara. Ini setara dengan 39 kematian per 100.000 tahanan, lebih tinggi dari rata-rata kematian AS, yakni 29 per 100.000 orang.
Namun, ketika memperhitungkan perbedaan demografis, angka kematian di penjara tiga kali lebih tinggi daripada populasi umum.
Oleh karenanya, penulis menyarankan bahwa penjara harus menerapkan langkah pengendalian infeksi yang lebih efektif untuk menekan angka penyebaran Covid-19.
Baca Juga: Unpad Siap Lakukan Uji Klinis Vaksin Covid-19 dari China, Mulai Kapan?
Berita Terkait
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
Terkini
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?