Suara.com - Setelah Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) buka suara terkait polemik obat herbal Hadi Pranoto, kini Kementerian Kesehatan RI juga ikut menanggapi.
Sebelumnya Hadi Pranoto, sosok yang mengaku sebagai profesor sekaligus ahli mikrobiologi tersebut mengaku bahwa dirinya telah menciptakan herbal antibodi Covid-19 yang berguna bukan hanya untuk mencegah infeksi Covid-19, tapi juga mengobati sakit yang disebabkan virus corona jenis baru tersebut.
Klaim tersebut dibagikan Hadi Pranoto setelah tampil menjadi bintang tamu dalam video yang dibagikan oleh akun YouTube Dunia Manji milik Anji.
Dalam pembukaan, Anji menyebut Hadi Pranoto, bisa jadi, 'orang paling dicari di dunia' karena mengaku telah memiliki penangkal virus corona Covid-19.
Namun Pelaksana Tugas Kabadan Litbangkes, dr. Slamet, MHP memastikan jika saat ini baik di dalam maupun luar negeri belum ada satupun yang menemukan secara spesifik obat Covid-19.
"Belum ada satu negara atau lembaga manapun di dunia yang sudah menemukan obat atau vaksin yang spesifik bisa menanggulangi Covid-19," ujar Slamet melalui keterangan pers, Senin (3/8/2020).
Memang kata Slamet saat ini banyak negara yang tengah bekerja keras dan berlomba-lomba menemukan obat dan vaksin Covid-19.
Beberapa kandidat obat dan vaksin udah mencapai tahap akhir pengujian. Sedangkan Indonesia sendiri tergabung dalam riset Solidarity Trial WHO.
Ini adalah pengujian klinik terhadap 4 alternatif terapi yang sudah dilakukan selama ini, yaitu remdesivir, gabungan lopinavir atau ritonavir, gabungan lopinavir atai ritonavir ditambah interferon (ß1b), dan chloroquine.
Baca Juga: Pembelaan Anji Soal Videonya, Psikiater: Hati-Hati Gaslighting
Termasuk di dalamnya Indonesia bekerjasama dengan Tiongkok yang mengembangkan vaksin Covid-19 buatan Sinovac untuk dilakukan uji klinis fase 3 di site penelitian Fakulatas Kedokteran Universitas Padjadjaran (FK UNPAD).
Setelah pengujian fase 3 usai, penerbitan Persetujuan Etik dan monitoring dilakukan UNPAD terbukti berhasil secara signifikan, maka setelah itu baru didaftarkan kepada BPOM sebagai vaksin maupun obat.
Pengujian obat maupun vaksin tidaklah sembarangan, memerlukan rangkaian dan proses yang cukup panjang, urutannya sebagai berikut:
1. Diawali dengan upaya penemuan bahan/zat/senyawa potensial obat melalui berbagai proses penelitian.
2. Bahan/zat/senyawa potensial obat tersebut harus melewati berbagai proses pengujian diantaranya adalah uji aktifitas zat, uji toxisitas in vitro dan in vivo pada tahap pra klinik, Uji Klinik untuk fase I, fase II dan fase III.
3. Proses izin edar.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Perawatan Mata Modern di Tengah Maraknya Gangguan Penglihatan
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut
-
Biar Anak Tumbuh Sehat dan Kuat, Imunisasi Dasar Jangan Terlewat
-
Susu Kambing Etawanesia Bisa Cegah Asam Urat, Ini Kata dr Adrian di Podcast Raditya Dika
-
Toko Roti Online Bohong Soal 'Gluten Free'? Ahli Gizi: Bisa Ancam Nyawa!
-
9.351 Orang Dilatih untuk Selamatkan Nyawa Pasien Jantung, Pecahkan Rekor MURI
-
Edukasi PHBS: Langkah Kecil di Sekolah, Dampak Besar untuk Kesehatan Anak
-
BPA pada Galon Guna Ulang Bahaya bagi Balita, Ini yang Patut Diwaspadai Orangtua
-
Langsung Pasang KB Setelah Menikah, Bisa Bikin Susah Hamil? Ini Kata Dokter
-
Dana Desa Selamatkan Generasi? Kisah Sukses Keluarga SIGAP Atasi Stunting di Daerah