Suara.com - Hingga hari ini tercatat sebanyak 115 dokter meninggal akibat virus corona atau Covid-19. Kondisi tersebut membuat ratusan ribu penduduk Indonesia kehilangan pelayanan dokter. Hal ini lantaran jumlah dokter Indonesia yang masih terbatas, terendah kedua di Asia.
Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr. Adib Khumaidi, SpOT mengatakan perbandingan dokter dengan penduduk, 0,4 persen per seribu penduduk. Itu artinya Indonesia hanya punya 4 dokter yang melayani 10.000 penduduk, atau 1 dokter melayani 2500 penduduk.
"Kematian dokter yang saat ini sebanyak 115 dokter dengan asumsi satu dokter melayani 2500, maka bisa menggambarkan hampir 300.000 rakyat Indonesia akan hilang pelayanan dokte," ujar dr. Adib dalam keterangannya, Senin (14/9/2020).
Fakta yang lebih menyakitkan perbandingan antara dokter spesialis berbanding 14,6 per 100.000 penduduk, atau 0,3 persen per penduduk.
Jangankan saat pandemi Covid-19, dalam keadaan normal saja distribusi dokter tidak merata di seluruh Indonesia. Sebagian besar tenaga medis dan tenaga kesehatan masih terkonsentrasi di Jawa dan kota-kota besar lainnya.
"Tentunya semakin dirasakan pada daerah-daerah yang memang dalam kondisi normal juga kekurangan tenaga medis dan tenaga kesehatan khususnya dokter. Apalagi dengan meninggalnya dokter spesialis yang saat ini sangat terbatas," ungkap dr. Adib.
Lebih lanjut kata lelaki yang juga Ketua Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia (PDEI) itu mengatakan dokter adalah aset dan investasi bangsa, mencetak seorang dokter membutuhkan waktu yang panjang dan biaya yang mahal, sehingga pemerintah perlu turun tangan untuk hal ini.
"Salah satu upaya konkrit yang tentunya kita harapkan adalah pemerintah membentuk Komite keselamatan dan perlindungan tenaga medis dan tenaga kesehatan yang tentunya terintegrasi dengan stakeholder stakeholder kesehatan," imbuh Adib.
Sementara itu berdasarkan data survei Tim Mitigasi IDI, 115 dokter yang meninggal 60 di antaranya dokter umum termasuk 3 guru besar, 53 dokter spesialis termasuk 4 guru besar, 2 dokter residen.
Baca Juga: Tim Mitigasi PB IDI: 109 Dokter Gugur Akibat Covid-19 di Indonesia
Rincian dokter spesialis yang meninggal di antaranya 8 dokter internis, 7 dokter bedah, 5 dokter obgyn, 4 dokter THT-KL, 4 dokter pediatri, 4 dokter psikiatri, 3 anestesi, 3 ortopedi, 3 paru, 3 neurologi, 2 radiologi, 2 bedah saraf, 1 dokter jantung, 1 dokter farmakologi klinis, 1 dokter fisik, 1 dokter urologi, 1 dokter okupasi, 1 dokter residen interna, 1 residen pediatri.
Berita Terkait
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan