Suara.com - Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto mengklaim bahwa angka kesembuhan Covid-19 Indonesia yang sebesar 76,48 persen, lebih tinggi 1,48 persen dibanding angka kesembuhan dunia dengan recovery rate 75,0 persen.
Fakta ini disampaikannya di tengah angka kasus Covid-19 di Indonesia yang masih terus bertambah dan belum menunjukkan penurunan. Per Minggu, 11 Oktober 2020 pukul 12.00 WIB, tercatat 333.449 kasus positif, kematian 11.844 orang, dan 255.027 orang sembuh. Adapun laporan kasus positif harian bertambah 4.497 orang, 79 orang meninggal dunia, dan 3.546 orang sudah sembuh. Kini data BNPB juga menunjukkan masih ada 152.284 orang dinyatakan suspek atau diduga Covid-19 tapi belum menjalani tes.
"Lebih tinggi dari recovery rate dunia yang 75,0 persen. Ini terjadi akibat menurunnya kasus aktif di beberapa provinsi sehingga recovery ratenya naik," ujar Airlangga dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta Timur, Senin (12/10/2020).
Tidak hanya itu, persentase peningkatan kasus harian Covid-19 juga cenderung menurun dari yang tadinya 22,1 persen, kini menjadi 19,97 persen.
Sementara itu persentase kasus kematian atau fatality rate di Indonesia 3,55 persen, masih lebih tinggi dibanding rata-rata kematian dunia yang hanya sebesar 2,9 persen.
"Dari segi case fatality rate kita 3,55 persen dan masih di atas dunia 2,9 persen," tutur Airlangga.
Laporan ini juga disampaikan ke Presiden Joko Widodo, yang lantas meminta para anggota Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional untuk mendalami dan mengendalikan penularan Covid-19 secara mikro di beberapa daerah.
"Arahan Bapak Presiden adalah di beberapa kota antara lain Ambon, Jakarta Utara, Depok, Bekasi, Jayapura, Padang, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Pekan Baru, Jakarta Selatan, dan Jawa Timur untuk lebih didalami, oleh seperti kemarin menangani 8 provinsi, plus 3 provinsi lain," tutup Airlangga.
Baca Juga: Muncul Klaster Kantor di Sleman, Total Ada 62 Orang Positif Covid-19
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
5 HP Tahan Air Paling Murah untuk Keamanan Maksimal bagi Pencinta Traveling
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
Terkini
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci