Suara.com - Hipertensi atau tekanan darah tinggi bisa disebabkan oleh beberapa hal salah satunya adalah tingginya asupan garam dalam darah yang dapat memicu terjadinya hipertensi.
Lalu, apa saja sih makanan yang jangan dikonsumsi agar terhindar dari hipertensi?
Menjawab pertanyaan tersebut, Ketua Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia atau InaSH Dr. Tunggul D. Situmorang, SpPD-KGH, memastikan jawabannya adalah menghindari semua makanan yang membuat orang kelebihan berat badan agar terhindari dari hipertensi
"Dikatakan risiko faktor dari hipertensi itu, yang sering juga adalah over weight, tentu makanan yang membuat orang gemuk jadi faktor (meningkatkan) risiko (hipertensi)," ujar Dr. Tunggul dalam Webinar bersama OMRON, Rabu (14/10/2020).
Pendapat senada juga disampaikan Anggota Dewan InaSH dr. Yuda Turana, Sp.S(K) yang mengungkap studi di Bogor, mengikuti orang yang awalnya belum hingga terkena hipertensi, dan itu dipengaruhi faktor makanan.
"Bahwa sebenarnya berbagai makanan yang tidak menjadikan kita obesitas, atau makanan yang rendah lemak itu bisa mengurangi risiko seseorang terkena hipertensi," jela dr. Yuda.
Dr. Tunggul menambahkan, gaya hidup yang tidak aktif dan malas gerak juga meningkatkan risiko hipertensi. Paling tidak dalam sehari perlu melakukan olah tubuh atau latihan 30 hingga 45 menit.
"Lima sampai enam hari seminggu latihan perlu dilakukan dengan konsisten tidak semau-maunya, karena diperlukan disiplin dan secara terus menerus," ungkap Dr. Tunggul.
Apalagi jika seseorang punya faktor risiko hipertensi di keluarga, mereka diminta harus lebih waspada terhadap risiko hipertensi.
Baca Juga: Ini Bahaya Terobsesi Makanan Organik, Bisa Kena Gangguan Orthorexia
"Karena 90 persen hipertensi itu sebenarnya adalah dari genetik atau keluarga, warisan. Kalau sudah tahu punya warisan, bisa dicegah dikendalikan tapi harus terus menerus," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?