Suara.com - Menurut studi baru, perempuan lebih banyak didiagnosis mengalami depresi dan kecemasan ketimbang laki-laki. Hal ini dinyatakan oleh penelitian yang diterbitkan pada jurnal Gaceta Sanitaria.
Melansir dari Medical Xpress, gender adalah faktor penentu yang signifikan dalam kesehatan mental.
"Perempuan lebih sering didiagnosis dengan depresi dan kecemasan dan penggunaan obat psikotropika yang diresepkan juga secara signifikan lebih tinggi," kata Amaia Bacigalupe, salah satu penulis penelitian.
Kelompok peneliti menyoroti fakta bahwa mengurangi ketidaksetaraan gender dalam kesehatan mental perlu dilakukan dengan intervensi berbagai bidang.
"Ada hubungan yang jelas antara tingkat ketidaksetaraan gender di masyarakat dan ketidaksetaraan gender dalam kesehatan mental," kata Amaia Bacigalupe.
"Jadi semua kebijakan yang dirancang untuk memerangi diskriminasi yang dialami oleh perempuan perlu dilakukan mulai dari pasar tenaga kerja, dalam tanggung jawab rumah tangga dan pekerjaan perawatan, dan secara umum, terkait dengan hal-hal yang memberdayakan perempuan berdasarkan representasi politik mereka.
Hal ini akan memberikan efek positif pada pengurangan ketidaksetaraan mental antara laki-laki dan perempuan," imbuhnya. Aspek lain yang disoroti dalam studi ini adalah kebutuhan untuk membuat komitmen mulai dari tingkat kelembagaan untuk membangun perspektif gender yang jelas.
Menurut penelitian tersebut, perlu juga untuk mendorong ruang refleksi dalam pengaturan klinis yang dirancang untuk membantu secara kolektif mendekonstruksi aspek-aspek gender, seperti menghapus binarisme dalam gender.
"Kesejahteraan emosional dari pendekatan kesehatan masyarakat dapat mencegah patologisasi berlebihan dan medikalisasi berlebihan," kata Bacigalupe.
Baca Juga: Ketahui 5 Mitos Populer Terkait Kehamilan
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital
-
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!
-
Terobosan Baru! MLPT Gandeng Tsinghua Bentuk Program AI untuk Kesehatan Global
-
Ubah Waktu Ngemil Jadi "Mesin" Pembangun Ikatan Anak dan Orang Tua Yuk!
-
Kasus Kanker Paru Meningkat, Dunia Medis Indonesia Didorong Adopsi Teknologi Baru
-
Osteoartritis Mengintai, Gaya Hidup Modern Bikin Sendi Cepat Renta: Bagaimana Solusinya?