Suara.com - Selama masa pandemi masyarakat diminta untuk mengurangi kunjungan ke dokter kecuali untuk kebutuhan yang sangat mendesak. Hal itu tidak lain untuk mengurangi risiko terpapar virus corona.
Meski demikian, di masyarakat sendiri ada sejumlah pertanyaan. Salah satunya ialah apakah aman untuk melakukan sunat bagi anak laki-laki di tengah situasi pandemi?
dr. Zaiem dari Rumah Sunat dr. Mahdian dalam keterangan tertulisnya yang diterima Suara.com, Kamis, (5/11/2020), mengatakan bahwa sunat di tengah situasi pandemi masih memungkinkan untuk dilakukan.
Jika memang banyak orangtua khawatir untuk melakukan sunat di klinik atau rumah sakit, sunat di rumah bisa menjadi alternatif di tengah wabah Corona seperti saat ini.
“Kami (dokter dan perawat) menggunakan alat pelindung diri (APD) yang berguna selain melindungi diri, juga membuat pasien merasa nyaman dan aman,” ujarnya.
Selain menjalankan protokol kesehatan, peralatan medis yang digunakan juga steril dan sekali pakai untuk mencegah risiko infeksi silang dari satu pasien ke pasien lainnya.
Terlepas dari itu, prosesi sunat sendiri terkadang cukup membuat stres orangtua maupun sang anak. Belum lagi jika membayangkan sunat dengan metode konvensional ataupun electric cauter (sunat laser) yang cukup menyeramkan dan ada lagi jarum suntik yang menakutkan bagi anak.
Zaiem juga mengatakan sirkumsisi atau sunat bahwa di Rumah Sunat dr. Mahdian bisa jadi solusi untuk orangtua yang tak ingin anaknya merasa tak nyaman saat sunat.
Hal itu karena saat ini ada metode sunat yang dinamakan Mahdian klem dan sunat tanpa jarum suntik yang kian diminati para orangtua. Mahdian klem merupakan klem sunat pertama karya anak bangsa, yakni dr. Mahdian Nur Nasution, SpBS dan diproduksi di dalam negeri.
Baca Juga: Diduga Sunat Anggaran PIP, Kepsek SMAN 1 Playen Dipanggil ORI
"Diharapkan dapat membuat anak lebih nyaman saat sunat ataupun setelahnya karena memiliki keunggulan minim risiko perdarahan, tanpa jahit, tanpa perban, proses sunat lebih cepat 5 menit hingga 10 menit, setelah sunat langsung bisa beraktivitas, boleh kena air, proses penyembuhan relatif cepat, dan perawatan pascasunat mudah<' ujar Zaiem.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!