Suara.com - Memiliki anak kembar kerap menjadi dambaan banyak pasangan suami istri. Anak kembar dianggap berkah dan bisa jadi kebanggan tersendiri. Secara probabilitas, kelahiran anak kembar hanya satu berbanding 250.
Menariknya, hamil anak kembar tidak selalu karena faktor keturunan di dalam keluarga. Sejak 1980 hingga saat ini, tingkat peluang hamil anak kembar meningkat lebih dari 75 persen, dan kasus kehamilan kembar identik lebih banyak.
Seperti diwartakan Medical News, Sabtu (7/11/2020) berikut beberapa faktor yang bisa meningkatkan peluang hamil anak kembar:
1. Menggunakan obat kesuburan
Saat perempuan mengonsumsi obat kesuburan, produksi sel telur dalam ovarium akan meningkat. Nah, sel telur yang lebih banyak inilah yang jadi peluang besar perempuan hamil anak kembar.
Saat sel telur yang dikeluarkan dan dibuahi lebih banyak sperma, maka kemungkinan mengandung beberapa anak dalam satu rahim semakin besar. Beberapa obat kesuburan tersebut di antaranya gonadotropin dan klomifen.
Klomifen adalah obat terkenal di AS yang hanya bisa didapat melalui resep dokter. Obat ini sangat dijaga ketat peredarannya, dan dosis juga harus berdasarkan dokter, karena itu sebelum mengonsumsi obat ini wajib berkonsultasi dengan dokter.
2. Lakukan diet sehat
Sehat bukan berarti ketat, begitu juga jika Anda merencanakan mengandung anak kembar. Diet sehat perlu diperhatikan untuk memastikan ovarium tetap sehat agar bisa memproduksi sel telur.
Diet seimbang sangat disarankan, seperti mengonsumsi aneka makanan segar untuk menggantikan makanan olahan atau cepat saji, dengan begini berat badan bertambah secara alami dan sehat. Untuk program anak kembar yang sehat, Anda membutuhkan yodium yang baik, seperti ikan dan produk susu yang merupakan salah satu sumber nutrisi terbaik.
3. Hilangkan kebiasaan buruk
Kata buruk di sini masih masuk kategori makanan atau minuman, jadi kalau sedang program hamil atau anak kembar, sudah seharusnya Anda berhenti merokok, minum alkohol, menggunakan obat-obatan narkotika, dan menghindari semua aktivitas tidak sehat lainnya jauh sebelum pembuahan.
Baca Juga: Istri Minta Ini Usai Melahirkan, Ringgo Agus Rahman Tolak Mentah-mentah
4. Terjadi pada wanita gemuk dan lebih tinggi
Beberapa penelitian mengatakan hamil anak kembar umumnya terjadi pada perempuan yang lebih gemuk atau lebih tinggi daripada perempuan mungil. Belum diketahui mengapa itu terjadi, namun hipotesis menduga, jika perempuan gemuk dan lebih tinggi mungkin memiliki asupan gizi yang lebih baik dibanding perempuan mungil atau pendek.
Perempuan yang asupan gizinya lebih baik akan melepaskan sel telur lebih banyak, dan berat badan perempuan menjadi bekal tambahan untuk mengandung bayi kembar.
5. Hamil di usia tua
Semakin tua perempuan, semakin kecil kemungkinan dia memiliki telur yang normal. Seperti data yang diungkap yang dalam penelitian, disebutkan jika perempuan yang hamil di atas 30 tahun lebih tinggi peluang memiliki anak kembar.
Ini karena dibandingkan perempuan yang lebih muda, perempuan yang lebih tua punya peluang lebih tinggi melepaskan lebih dari satu sel telur saat siklus reproduksinya. Saat fenomena ini terjadi, maka sperma berpeluang bisa membuahi dua sel telur yang berbeda, ada kemungkinan besar perempuan tersebut mengandung anak kembar.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis