Suara.com - Anak kedua Raditya Dika harus masuk rumah sakit lantaran mengalami sakit kuning. Suami aktris Anissa Aziza itu bercerita kalau anaknya mengalami kelebihan kadar bilirubin hingga 18,9 mg/dL.
Radit mengatakan bahwa anaknya, Aksara Asa Nasution, masih dalam kondisi biasa saja saat digendong dalam perjalanan ke rumah sakit. Hanya saja usai diperiksa dokter, penulis sekaligus komedian itu terkejut bahwa anaknya yang baru berusia beberapa hari itu kelebihan bilirubin.
"Udah kuning bahkan sebenarnya mukanya," kata Radit dikutip dari kanal YouTube pribadinya, Kamis (12/11/2020).
DRadit mengungkapkan, bahwa dokter yang melakukan pemeriksaan juga cukup kaget dengan kondisi bilirubin Aksara. Sebab diinformasikan bahwa kadar normal bilirubin bayi baru lahir seharusnya 12 mg/dL. Jika kadarnya mencapai 20 mg/dL lebih maka bisa menyebabkan bayi kejang dan berdampak pada otak.
"Dokter cuma nyampein gitu doang. Ini kayanya kita harus di fototerapi, disinar. Karena kalau di atas 20 takutnya jadi bahaya juga. Ngomongnya cuma gitu doang," katanya.
Radit menyampaikan bahwa anaknya pun akhirnya mendapat perawatan dengan double sinar biru. Setelah dirawat beberapa hari di rumah sakit, anak Radit dan Anissa pun dibolehkan pulang karena kadar bilirubinnya telah normal.
Penyakit kuning sebenarnya memang lazim dialami bayi yang baru lahir. Dikutip dari Alodokter, kondisi bayi kuning ditandai dengan kulit dan bagian putih mata berwarna kuning.
Tanda lainnya, urin berwarna kuning pekat. Padahal seharusnya urin bayi baru lahir tidak berwarna. Selain itu, tinja berwarna pucat serta telapak tangan dan kaki yang menguning.
Kondisi kuning itu terjadi karena bayi memiliki kelebihan bilirubin (unsur kuning) pada darahnya. Bayi baru lahir memiliki kadar sel darah yang tinggi sehingga memicu produksi bilirubin.
Baca Juga: Duh, Anak Pertama Raditya Dika Cemburu Lihat Ibunya Menyusui Sang Adik
Bilirubin sendiri terbentuk ketika sel-sel darah merah yang tua dihancurkan. Sebenarnya bayi telah memiliki bilirubin sejak berada dalam kandungan. Namun saat itu tubuh si ibu mengeluarkan bilirubin untuk bayi melalui plasenta. Setelah lahir bayi tidak bisa melakukannya karena organ hati bayi belum berkembang dengan sempurna.
Hal ini menghambat proses pembuangan bilirubin yang seharusnya dikeluarkan saat buang air kecil dan besar. Kondisi ini disebut penyakit kuning fisiologis.
Bayi umumnya akan mulai menguning sekitar 24 jam setelah lahir dan akan memburuk empat hari kemudian. Setelah itu kembali membaik ketika berusia sekitar satu minggu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
Terkini
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif