Suara.com - Tak sedikit orang yang masih menyepelekan sariawan, karena menganggapnya akan sembuh dengan sendirinya. Meski benar demikian, namun jika diabaikan, sariawan bisa berujung pada kasus kanker mulut.
“Sariawan memang bukan termasuk penyakit mulut serius. Tetapi banyak mereka yang datang sudah dalam diagnosis cukup berat hingga mengalami kanker mulut," ujar spesialis penyakit mulut, drg. Rusmawati Ruslan, Sp.PM, dalam pernyataannya secara virtual, Jumat (13/11/2020).
Kata dia, penyebab dari kanker mulut ini karena salah satunya membiarkan penyakit sariawan, lalu faktor lainnya bisa terjadi karena merokok, mengonsumsi alkohol, iritasi kronis akibat restorasi gigi yang buruk, dan virus HPV menjadi faktor risiko seseorang terkena kanker mulut.
Lebih lanjut, menurutnya, penting bagi masyarakat untuk menyadari kanker mulut ini agar bisa ditangani dengan cepat untuk meningkatkan keberhasilan dalam menjalani pengobatan.
“Sariawan kerap dianggap sebelah mata. Jadi, kita harus bisa membedakan sariawan yang bisa mengarah ke kanker, yaitu dari tingkat kesakitan, lokasi sariawan, meraba sekitar luka sariawan, serta melihat perubahan warna ada bercak putih dan merah atau tidak di rongga mulut,” beber dia.
Kemudian, adanya pembengkakan di dagu atau tepi rahang karena kelenjar limfa submandibula, kesulitan menelan dan mengunyah karena lidah kaku, menimbulkan gigi yang goyang atau tanggal dengan sendirinya, benjolan di leher, penurunan berat badan, dan bau mulut juga harus diwaspadai.
Rusmawati juga menuturkan bahwa dalam menjaga kesehatan mulut, masyarakat perlu bisa melakukannya secara mandiri melalui gerakan Sa-Mu-Ri (Periksa Mulut Sendiri) yang terdiri dari beberapa langkah, yakni cuci tangan hingga bersih, dan periksa bibir bagian atas dan bawah.
“Secara rutin juga periksa gusi atas dan bawah, periksa pipi bagian kanan dan kiri, periksa lidah bagian atas dan bawah, periksa rongga mulut atas dan bawah, periksa lidah sisi kanan dan kiri, serta periksa kelincahan, kekakuan dan pergerakan lidah,” pungkasnya.
Baca Juga: Obat Sariawan Untuk Anak: Lebih Baik Oles, Spray, atau Kumur?
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis