Suara.com - Antidepresan yang biasa digunakan untuk merawat orang dengan gangguan obsesif kompulsif (OCD) mungkin akan mengurangi risiko masalah pernapasan pada pasien Covid-19. Hal ini dinyatakan dalam penelitian yang terbit pada jurnal JAMA.
Melansir dari NDTV, obat OCD disebut mengurangi risiko masalah pernapasan jika dikonsumsi di minggu pertama setelah gejela. Obat ini adalah antidepresan fluvoxamine.
Penelitian menunjukkan bahwa tidak satu pun dari 80 pasien yang menggunakan antidepresan fluvoxamine mengalami kriteria kerusakan atau masalah pernapasan. Sementara 72 orang yang tidak mengonsumsi obat tersebut 8,3 persen menglami kerusakan dalam sistem pernapasan.
"Hasil uji coba fluvoxamine menggembirakan dan memerlukan evaluasi lebih lanjut dalam studi yang lebih besar," kata rekan penulis studi, Carolyn Machamer dari Johns. Hopkins School of Medicine di AS.
"Ini perawatan yang dapat mencegah masalah paru-paru pada orang dengan gejala ringan Covid-19 sangat dibutuhkan," imbuhnya.
Menurut para ilmuwan, fluvoxamine yang biasanya digunakan untuk mengobati pasien OCD, memiliki sifat anti-inflamasi yang kuat. Mereka percaya kemampuan ini dapat mencegah badai sitokin atau reaksi peradangan tubuh yang bisa mematikan.
Dalam penelitian tersebut, 152 peserta diuji coba di mana semuanya berusia 18 tahun atau lebih dengan diagnosis Covid-19 ringan. Mereka secara acak juga ditugaskan untuk menggunakan fluvoxamine atau plasebo.
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti mengatakan fluvoxamine berpotensi menurunkan risiko rawat inap pada pasien Covid-19.
"Kami sekarang memiliki bukti bahwa pil yang murah, aman, dan tersedia dapat mengurangi kerusakan pernapasan dan rawat inap akibat Covid-19," kata Steve Kirsch, rekan penulis studi lainnya.
Baca Juga: Terkonfirmasi Covid-19, Direktur Rumah Sakit Islam Surabaya Meninggal Dunia
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan