Suara.com - Salah satu vaksin potensial untuk virus corona Covid-19 dari Oxford disebut meningkatkan kekebalan untuk orang lansia. Laporan tersebut menunjukkan bahwa ada kemungkinan vaksin dapat melindungi orang di kelompok usia rentan.
Melansir dari Independent, vaksin virus corona Oxford menunjukkan respons kekebalan yang menjanjikan pada peserta berusia di atas 60 tahun. Laporan tersebut ditunjukkan dalam data dari uji coba fase 2.
Para peneliti mengatakan peserta dalam uji coba Oxford mengembangkan tanggapan kekebalan setara pada tiga kelompok usia. Kelompok usia pertama adalah mereka yang berumur 18 hingga 55 tahun, 56 hingga 69 tahun, dan 70 tahun ke atas.
"Kami senang melihat bahwa vaksin kami tidak hanya ditoleransi dengan baik pada orang dewasa yang lebih tua, tetapi juga merangsang tanggapan kekebalan yang serupa dengan sukarelawan yang lebih muda," kata Dr Maheshi Ramasamy, seorang penyelidik di Oxford Vaccine Group.
"Langkah selanjutnya adalah melihat apakah ini dapay menjadi perlindungan dari penyakit," imbuhnya.
Dua minggu setelah dosis kedua vaksin Oxford, lebih dari 99 persen orang dari segala usia memiliki tanggapan antibodi penawar.
"Respons antibodi dan sel T yang kuat terlihat pada orang tua dalam penelitian kami sangat menggembirakan," kata Dr Ramasamy.
"Kami berharap ini menunjukkan bahwa vaksin kami akan membantu melindungi beberapa orang yang paling rentan di masyarakat, meskipun begitu penelitian lebih lanjut akan diperlukan sebelum kami dapat memastikan," tambahnya.
Relawan dalam kelompok usia yang lebih tua juga cenderung mengalami efek samping dari vaksin Oxford ChAdOx1 nCov-2019, yang biasanya ringan. Tidak ada masalah keamanan serius yang tercatat terkait dengan vaksin.
Baca Juga: Alert! Seluruh Kecamatan di Kota Bandung Miliki Positif Covid-19 Aktif
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Awas, Penyakit Jantung Koroner Kini Mulai Serang Usia 19 Tahun!
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter