Suara.com - Brasil melaporkan data terbaru terkait pasien dan jumlah kematian akibat virus Corona COVID-19.
Dilansir ANTARA, Brasil mencatat lebih dari 1.000 kematian harian baru COVID-19 untuk pertama kalinya dalam lebih dari tiga bulan pada Kamis, ketika Mahkamah Agung memutuskan bahwa vaksinasi dapat diperlukan di negara Amerika Selatan itu.
Brasil, yang memiliki wabah paling mematikan kedua di dunia setelah Amerika Serikat, melaporkan 1.092 kematian akibat virus corona dan 69.826 kasus baru yang dikonfirmasi, saat (kasus) gelombang kedua yang meningkat sejak pertengahan November semakin parah.
Ini merupakan jumlah kematian tertinggi sejak 15 September, ketika negara itu melaporkan 1.115 kematian. Pandemi sekarang merenggut 184.827 nyawa orang Brasil, dan lebih dari 7 juta terinfeksi.
Keinginan untuk penguncian yang meluas tampaknya terbatas di Brasil, yang memiliki kantung-kantung kemiskinan yang parah.
Namun hakim Mahkamah Agung Brasil mengeluarkan perintah yang mewajibkan bar dan restoran di Sao Paulo, negara bagian terpadat di negara itu, untuk berhenti menyajikan alkohol setelah jam 8 malam.
Pengadilan juga memutuskan bahwa warga Brasil dapat diminta, tetapi tidak dipaksa oleh otoritas sipil untuk divaksin.
Mekanisme penegakan khusus yang diizinkan oleh perintah itu tidak segera jelas, tetapi Hakim Agung Ricardo Lewandowski menulis dalam keputusan mayoritas bahwa individu yang menolak untuk mengambil vaksin dapat menghadapi sanksi, seperti ketidakmampuan untuk mengambil bagian dalam kegiatan tertentu atau sering ke lokasi tertentu.
Presiden sayap kanan Brasil Jair Bolsonaro, yang sering meremehkan tingkat keparahan pandemi, berulang kali mengatakan di masa lalu bahwa dia tidak akan mengambil vaksin apa pun dan bahwa orang Brasil biasa juga tidak akan diminta untuk melakukannya, sebuah posisi yang membuatnya berselisih dengan pengadilan.
Baca Juga: Kenali Cara Kerja Rapid Test Antigen, Rapid Test Antibodi, dan PCR
Sebelumnya pada hari itu, dalam kemunduran Brasil melawan pandemi, Menteri Kesehatan Eduardo Pazuello mengatakan Pfizer Inc mengalami kesulitan mendapatkan persetujuan untuk vaksinnya di Brasil.
Dia mengatakan seorang eksekutif Pfizer memberitahunya bahwa proses persetujuan terbukti lebih berat daripada yang diharapkan di Brasil.
Berita Terkait
-
Jadi Pembicara Kunci di COP30 Brasil, Sultan Baktiar Najamudin Tawarkan Gagasan Green Democracy
-
Kenapa Nova Arianto Malah Senang Timnas Indonesia U-17 Dibantai Brasil?
-
Pengakuan Jujur Timnas Indonesia U-17 ketika Dihajar Brasil, Singgung Pertandingan Lawan Zambia
-
Timnas U-17 Merana, Alberto Hengga Akui Pressing Brasil Jadi Ujian Berat
-
Duel Arema FC vs Persija Diwarnai Keributan, Pelatih Brasil Malu
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
-
Toyota Investasi Bioetanol Rp 2,5 T di Lampung, Bahlil: Semakin Banyak, Semakin Bagus!
Terkini
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak