Suara.com - Salah satu salah persepsi dari kebanyakan orang yang takut gemuk adalah menghindari sarapan. Padahal makan pagi adalah kunci untuk menahan nafsu makan bagi pejuang diet.
Dikutip dari situs Healtline, pilihan sarapan yang paling tepat, terutama untuk menurunkan berat badan, adalah makanan sumber protein.
Protein menjadi nutrisi terpenting untuk menurunkan berat badan. Karena tubuh menggunakan lebih banyak kalori untuk memetabolisme protein, dibandingkan dengan lemak atau karbohidrat.
Selain itu, protein juga disebutkan menimbulkan rasa kenyang lebih lama. Satu studi dilakukan terhadap sejumlah perempuan menunjukkan bahwa meningkatkan asupan protein dari 15 persen menjadi 30 persen dari total kalori, membantu kurangi jumlah kalori yang dikonsumsi hingga 441 per hari.
Diet itu kemudian menimbulkan penurunan berat badan 5 kg dalam waktu 12 minggu. Selain membantu penurunan berat badan, sarapan lebih banyak protein ternyata memiliki berbagai manfaat lain bagi tubuh.
Dikutip dari Healthline, berikut manfaat sarapan dengan protein bagi tubuh:
1. Mempertahankan berat badan
Protein juga dapat mempertahankan penurunan berat badan dalam jangka panjang. Sebuah penelitian menemukan bahwa meningkatkan protein dari 15 menjadi 18 persen kalori membuat para pelaku diet mendapatkan kembali berat badan 50 persen lebih sedikit.
2. Mengurangi rasa lapar
Baca Juga: Pria Ini Makan Belalang untuk Bertahan Hidup, Diduga hingga Berbulan-bulan
Banyak penelitian yang meneliti bagaimana protein saat sarapan mempengaruhi perilaku makan. Beberapa dari mereka telah menunjukkan bahwa sarapan berprotein tinggi mengurangi rasa lapar dan membantu orang makan hingga 135 lebih sedikit kalori di kemudian hari.
Faktanya, pemindaian MRI telah menunjukkan bahwa makan sarapan kaya protein mengurangi sinyal di otak yang mengontrol motivasi makanan dan perilaku yang didorong oleh penghargaan. Protein juga membantu tetap merasa kenyang.
Ini karena ia mengaktifkan sinyal tubuh yang mengekang nafsu makan, yang mengurangi keinginan makan berlebihan.
Hal itu sebagian besar disebabkan oleh penurunan hormon kelaparan ghrelin dan peningkatan hormon kepenuhan peptida YY, GLP-1 dan kolesistokinin.
3. Bantu menghilangkan lemak perut
Sarapan tinggi protein bisa mengurangi nafsu makan juga keinginan mengemil. Karena itu juga dapat membantu untuk menghilangkan lemak perut.
Berita Terkait
-
5 Susu Penambah Berat Badan Tinggi Protein Rekomendasi Ahli Gizi, Waspada Produk Abal-abal
-
Berat Hanya 22 Kg, Influencer Ini Tewas Karena Diet Buah
-
Audy Item Buka-bukaan Soal Obesitas yang Pernah Dialaminya: Lebih dari Sekadar Diet dan Olahraga!
-
Bukan Cuma Biar Kurus: Ini 6 Aturan Main Diet Sehat yang Gampang Diterapin
-
7 Daftar Ikan Laut yang Tidak Aman Dikonsumsi, Mengandung Racun Berbahaya
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Jangan Tunggu Dewasa, Ajak Anak Pahami Aturan Lalu Lintas Sejak Sekarang!
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa
-
Timbangan Bukan Segalanya: Rahasia di Balik Tubuh Bugar Tanpa Obsesi Angka
-
Terobosan Baru Atasi Kebutaan: Obat Faricimab Kurangi Suntikan Mata Hingga 75%!
-
5 Pilihan Obat Batu Ginjal Berbahan Herbal, Aman untuk Kesehatan Ginjal dan Ampuh
-
Catat Prestasi, Tiga Tahun Beruntun REJURAN Indonesia Jadi Top Global Distributor
-
Mengenal UKA, Solusi Canggih Atasi Nyeri Lutut dengan Luka Minimal
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya