Suara.com - Kasus Covid-19 di Indonesia selalu mengalami peningkatan setiap kali ada momentum libur panjang.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Universitas Indonesia (UI), ditemukan lonjakan kasus setelah adanya pergerakan masyarakat yang meningkat selama liburan, terutama di daerah Jawa-Bali.
Anggota tim peneliti Sinergi Mahadata UI, dr. Iwan Ariawan, MSPH menyampaikan pergerakan masyarakat di Jawa-Bali selama Oktober dan November jauh meningkat dibanding saat PSBB pada Maret dan April.
Diketahui selama PSBB, kenaikan kasus Covid-19 rata-rata di bawah seribu per hari. "Kasus mulai naik saat Idulfitri. Dan dilihat di Jawa-Bali saat Idulfitri pergerakan masyarakat juga naik," kata Iwan dalam konferensi pers virtual, Senin (21/12/2020).
Namun setelah libur Idulfitri berakhir, kenaikan kasus per hari tidak kembali seperti sebelum waktu liburan seiring PSBB agak dilonggarkan. Iwan mengatakan, pergerakan penduduk kembali naik saat Iduladha, Juli lalu.
Kemudian infeksi baru Covid-19 terus meningkat pesat saat libur 17 Agustus, diikuti dengan pergerakan penduduk yang juga naik. Diakui Iwan, penambahan kasus baru sempat menurun pada September-Oktober, seiring diketatkannya kembali PSBB di sejumlah daerah.
"Kalau kita pelajari dari empat kejadian libur panjang, pergerakan penduduk naik, jumlah kasus juga naik. Kita sudah buktikan memang naik. Itu berarti memang protokol kesehatan belum diterapkan baik saat libur panjang," ujar Iwan.
Iwan menjelaskan bagaimana Provinsi Banten yang memiliki pergerakan penduduk tinggi, berdampak pada penambahan kasus Covid-19 juga naik. Akibatnya, sampai sekarang Banten masih memiliki angka reproduksi efektif (Rt) 1.05.
Iwan menjelaskan, berdasarkan ilmu Epidemiologi, suatu wabah dianggap terkendali jika angka reproduksi efektif di bawah 1. Pola yang sama juga terjadi di Jawa Barat dan DKI Jakarta.
Baca Juga: Duel Anthony Joshua Vs Tyson Fury di Inggris Terhalang Covid-19
Walaupun penamabahan infeksi corona di DKI Jakarta sempat menurun saat PSBB kembali diketatkan pada September, namum Iwan mengungkapkan bahwa kasusnya naik lagi saat liburan akhir Oktober.
"Di Jawa Tengah pergerakan masyarakatnya bahkan sudah seperti belum ada PSBB dan saat libur, seperti libur belum ada pandemi. Sehingga kasus juga meningkat. Masih 1.07 angka reproduksi efektifnya, belum terkendali," papar dosen di Fakultas Kesehatan Masyarakat UI itu.
Kondisi serupa juga terjadi di Jawa Timur, di mana pergerakan masyarakat seolah kembali normal dan melonjak ketika waktu liburan.
"Bali juga sama naik lagi. Ada (perayaan) Galungan, liburan di sana jadi naik. Angka reproduksi efektifnya 1.04 belum terkendali. Yang bisa kita pelajari dari ini adalah, sudah empat kali setiap kali libur panjang kasus naik. Harusnya bisa belajar untuk hadapi libur Desember-Januari," tuturnya.
Iwa menyampaikan, studi UI itu bekerjasama dengan Facebook Geolnsights. Sehingga data penelitian diambil dari pengguna Facebook yang pemakainya dinilai paling banyak banyak di Jawa-Bali, dibandingkan daerah lain.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!
-
Dua Pelari Muda dari Komunitas Sukses Naik Podium di Jakarta Running Festival 2025
-
Seberapa Kuat Daya Tahan Tubuh Manusia? Ini Kata Studi Terbaru
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien